REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Tim Integrated Balongan serta Pertamina Transkontinental bergerak cepat menangani rembesan dari Pipa Sub Marine Pipe Line (SPL) di Perairan Jetty Cargo Integrated Terminal Balongan, Kamis (17/3). Rembesan itu menyebabkan pencemaran pada objek wisata Pantai Bali 2 (Balongan Indah) di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
Rembesan itu diketahui terjadi ketika kapal tanker yang membawa produk jenis solar melakukan proses discharging ke Tangki Integrated Terminal Balongan.
Tim Integrated Balongan serta Pertamina Transkontinental pun melakukan inspeksi di titik kebocoran dan sudah melakukan penyemprotan dispersant. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan oil absorbent dan oil boom di perairan serta pantai agar rembesan itu bisa tertangani dan tidak meluas.
Section Head Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Fahrougi Andriani, menjelaskan, Tim Integrated Balongan juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu melakukan pengambilan sampel di pantai dan sekitar Anjungan Jetty Balongan.
Penanganan itu dilanjuti oleh Tim Bawah Air Pertamina untuk melakukan penutupan pada titik kebocoran pipa.
"Tim Pertamina terus fokus menangani rembesan di perairan dan pagi ini sedang dilakukan perbaikan pada titik rembesan pipa," kata Fahrougi.
Fahrougi menyatakan, Pertamina memastikan pasokan BBM dan LPG di wilayah Jawa Barat tetap dalam kondisi aman. Kejadian tersebut tidak berdampak pada distribusi BBM dan LPG, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Dalam kondisi khusus, Pertamina menerapkan pola suplai Regular, Alternatif dan Emergency, tergantung situasi yg dihadapi. Hal itu dilakukan untuk memastikan kebutuhan BBM dan LPG masyarakat tetap dapat terpenuhi dengan baik.
"Pertamina akan memastikan penyediaan energi di wilayah yang terdampak tetap terjamin terpenuhi," tandas Fahrougi.
Nelayan dan para pedagang di obyek wisata Pantai Bali 2 di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu mengeluhkan pencemaran ceceran solar di pesisir pantai tersebut.
Ceceran solar itu pertama kali ditemukan warga pada Senin (14/3) siang dan semakin parah pada Rabu (16/3) malam. Nelayan dan pedagang di obyek wisata pantai itu mencium bau solar yang sangat menyengat. Air pun membentuk rinai minyak berwarna pelangi. Saat mereka mencelupkan tangan ke dalam air, mereka merasakan tangan menjadi licin.
Berdasarkan pantauan Republika, Kamis (17/3) pukul 10.30 WIB, bau menyengat sudah terasa saat baru memasuki obyek wisata Pantai Bali 2. Air di sejumlah titik di pinggir pantai pun terlihat dipenuhi buih berwarna kekuningan yang menggumpal.