Senin 21 Mar 2022 08:01 WIB

Sepekan Dibuka, Warga Kota Bogor Berolahraga di Alun-Alun

Warga juga diwajibkan memindai barcode menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah warga antre untuk memindai kode QR pada aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk di Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/3/2022). Alun-Alun Kota Bogor yang sudah dibuka kembali tersebut mulai ramai dikunjungi warga untuk mengisi libur akhir pekan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah warga antre untuk memindai kode QR pada aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk di Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/3/2022). Alun-Alun Kota Bogor yang sudah dibuka kembali tersebut mulai ramai dikunjungi warga untuk mengisi libur akhir pekan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setelah taman publik dibuka sejak Senin (14/3/2022), warga Kota Bogor mulai memanfaatkan fasilitas di Alun-alun Kota Bogor di Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor untuk berolahraga. Pada Ahad (20/3/2022), kondisi warga yang datang ke alun-alun relatif lengang.

Pantauan Republika di Alun-Alun Kota Bogor, kondisi ini cenderung menurun dibandingkan pada awal dibukanya tempat tersebut. Di dalam Alun-Alun, terlihat masyarakat yang sedang berolahraga di area jogging track maupun hanya duduk santai di bawah pepohonan rindang. Adapun lokasi favorit yakni area gym dan permainan anak.

Padahal, ini sebelumnya paling membludak ketika awal pembukaan Alun-alun Kota Bogor pada Desember lalu. Tetapi, kini kondisinya relatif menurun meskipun masih menjadi daya tarik utama masyarakat di Alun-Alun Kota Bogor.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengaku, senang sudah bisa melihat warganya menikmati fasilitas taman-taman publik dengan aturan protokol kesehatan yang ditentukan. Dimana warga juga diwajibkan memindai barcode menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

“Saya senang melihat warga bisa berlari bisa berkumpul bersama keluarga di taman-taman dan yang paling membahagiakan adalah mereka mau untuk ikut aturam taat prokes, masih PeduliLindungi di beberapa titik, yang lain belum tapi sebagian sudah tapi mereka ikut semua termasuk Taman Sempur,” ujarnya, Ahad (20/3).

Bukan hanya pembukan taman publik, lanjut dia, dalam masa PPKM Level 2 Kota Bogor akan kembali membuka pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai 21 Maret 2022. Dengan Covid-19 yang berangsur melandai, diharapkan semakin dekat menuju endemi.

 

photo
Sejumlah siswa berkebutuhan khusus mengikuti edukasi luar ruangan di Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/3/2022). Edukasi luar ruangan yang meliputi kegiatan olahraga, menari dan permainan tersebut bertujuan agar siswa berkebutuhan khusus dapat mengenal dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. - (Antara/Arif Firmansyah)

 

“Besok juga mulai PTM. Insya Allah kita berangsur-angsur menuju endemi, masa normal kembali ketika Covid semakin terkendali,” kata Bima Arya.

Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Irfan Zacki Faizal, mengatakan pembatasan jam operasional taman dilakukan untuk memudahkan pengawasan park ranger. “Iya ada pembatasan jam kunjungan ke taman, dari jam 06.00 WIB pagi sampai jam 18.00 WIB sore,” kata Irfan.

Lebih lanjut, Irfan mengatakan, setiap awal pekan seluruh taman yang ada di Kota Bogor akan ditutup selama satu hari dari masyarakat umum. Hal itu dilakukan sebagai upaya pemeliharaan taman, serta melakukan disinfektan.

“Setiap Senin atau Selasa akan kita coba untuk tutup (taman) karena kita perlu waktu satu hari untuk pemeliharaan, jadi sterilisasi, kita pelihara tamanan kita dulu, dan Rabu kita buka lagi,” ujarnya.

Ke depan, Irfan menuturkan, Disperumkim Kota Bogor akan memasang pengumuman terkait dengan jam operasional taman, dan saat penutupan taman karena pemeliharaan. 

Sementara itu, lanjutnya, setiap pengunjung taman wajib melakukan scan barcode pada AplikasiLindungi yang telah disediakan disetiap taman, serta ada pengecekan suhu tubuh oleh petugas. Adapun taman yang sudah terdaftar pada aplikasi PeduliLindungi yakni Alun-alun Kota Bogor, Taman Sempur, Taman Peranginan, Taman Heulang, dan Taman Kencana.

“Kita atur sedemikian rupa detail in outnya bagi masyarakat yang akan menggunakan taman. Kita buatkan stiker, sehingga pengunjung yang masuk melalui pintu masuk diberikan stiker sebagai penanda untuk memudahkan petugas park ranger,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pengunjung alun-alun bernama Abi Alhabsyi (30 tahun), menilai kondisi beberapa taman yang sudah dibuka termasuk Alun-Alun Kota Bogor semakin baik.

“Semakin bagus gak seperti pertama kali, protokol kesehatanya sudah cukup buat yang lari sama yang main pada pakai masker. Tapi mungkin karena level PPKM-nya pun berkurang jadi gak begitu jaga jarak,” tuturnya.

Tak hanya Alun-alun Kota Bogor, dirinya juga sempat mengunjungi beberapa taman lainnya seperti Sempur, Taman Ekspresi dan Taman Heulang yang kondisinya semua hampir sama. Diharapkan, kembali dibukanya taman-taman publik dapat diimbangi dengan saling menjaga dan merawat oleh semua pihak.

“Yang penting dijaga dirawat. Taman yang kita punya karena tempat rekreasi dan tempat olahraga yang kita punya sebagai warga Kota Bogor,” harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement