REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Beragam cara dilakukan untuk memulihkan kondisi anak yang trauma akibat bencana. Salah satunya dengan kegiatan trauma healing kepada anak-anak korban bencana banjir yang terjadi di Kota Sukabumi beberapa waktu lalu.
Trauma healing tersebut misalnya digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi di Sekolah Alam Fathia Kota Sukabumi, Senin (28/3/2022). Kegiatan ini sebagai upaya untuk membantu memulihkan mental anak-anak terdampak banjir di Kota Sukabumi.
"Jangan sampai anak-anak mengalami stress dan depresi akibat bencana banjir yang terjadi," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada wartawan.
Upaya ini juga untuk memastikan agar anak-anak siap melakukan kegiatan sehari-hari seperti sediakala. Dalam kegiatan tersebut kata Fahmi, anak-anak diajak untuk bermain, berdiskusi, dan sharing, terkait apa yang mereka inginkan di masa depan.
Hal ini dilakukan untuk memfokuskan cita-cita dan memompa semangat belajar anak agar lebih giat lagi. Intinya, lanjut Fahmi, trauma Healing agar dapat menjembatani serta membantu anak-anak yang terdampak bencana agar pulih kembali. Selain itu supaya mendapatkan dukungan psikologis dari tim konselor ataupun guru konseling.
Ketua Pelaksana Trauma Healing Nisa Safitri menerangkan, kegiatan trauma healing ini didasari instruksi wali kota mengenai pemulihan pasca-terjadinya bencana banjir pada Februari 2022 lalu.
"Setelah dilakukan screening terhadap 159 orang siswa terdampak bencana, didapatkan 53 orang siswa SD dan SMP yang mengalami trauma sedang hingga berat," kata dia.