REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Media Nasional (Median) merilis hasil sigi terbaru terkait elektabilitas calon presiden (capres) yang berpeluang maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Survei dilakukan pada 1-7 Maret 2022, dengan melibatkan 1.200 responden.
Para responden dipilih secara random menggunakan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi maupun gender, dengan margin of error sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun demografi responden beragama Islam 90,5 persen, Protestan 5,8 persen, Katolik 1,7 persen, Hindu 1,8 persen, serta Buddha 0,2 persen.
Dari nama yang muncul di survei Median, Ketua Umum merangkap Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto Djojohadikusumo menempati urutan pertama dengan 21 persen. Prabowo yang sekarang menjabat menteri pertahanan (menhan) unggul jauh dibandingkan kandidat lainnya.
Posisi kedua ditempati Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dengan 14,4 persen, urutan ketiga diduduki Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 13,1 persen, berikutnya ditempati Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 5,1 persen, serta Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menyegel lima besar dengan 3,8 persen
"Sementara Pak Prabowo masih di urutan nomor satu dengan beberapa kandidat lain yang berdekatan suaranya," ucap Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun dalam paparan survei secara daring di Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Adapun di peringkat ke-enam hingga ke-10, berurutan dihuni Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dengan 3 persen, Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar 1,6 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 1,5 persen, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto 1,5 persen, serta Ketua DPR Puan Maharani 1,2 persen.
Rico pun menyoroti nama Puan yang namanya sudah masuk 10 besar tokoh berpeluang menjadi capres 2024. "Puan saya pikir ini mengalami peningkatan peringkat dan peningkatan elektabilitas di dua tahun menjelang tahun pemilu," tuturnya.
Rico juga memaparkan, elektabilitas partai politik terkini ditempati PDIP di urutan teratas dengan 19,6 persen, Gerindra dengan 13,5 persen, Demokrat 10,6 persen, Golkar 8,8 persen, PKB 8,6 persen, PKS 6,3 persen, serta Nasdem 4,5 persen. Dengan parliamentary threshold ditetapkan empat persen maka PPP dan PAN yang masing-masing meraih 2,5 persen dan 2,0 persen berpeluang tidak lolos DPR pada 2024.
Untuk tiga besar partai dengan suara terbanyak, Rico memaparkan alasan mengapa masyarakat memilih PDIP, Gerindra, dan Demokrat. Untuk PDIP, alasan terbanyak dipilih dengan 21 persen lantaran ada sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk Gerindra, sekitar 28,3 persen masyarakat memilih lantaran ada sosok Prabowo Subianto. Sementara untuk Demokrat, sebanyak 17,2 persen masyarakat menjatuhkan pilihan karena faktor ada figur Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jika ditinjau dari popularitas tokoh, kata Rico, Prabowo meraih 95,4 persen, disusul Anies 84,4 persen, Sandi 83,1 persen, AHY 77,5 persen, serta Ganjar 75,9 persen. Pun dengan top of mind capres, Prabowo tetap di posisi pertama dengan 19,1 persen, Anies 13,8 persen, Ganjar 11,3 persen, Jokowi 6,5 persen, dan Sandi 3,3 persen.
Untuk elektabilitas jika pilpres berlangsung sekarang, menurut Rico, lagi-lagi Prabowo di urutan nomor satu dengan 20,1 persen. Berikutnya, Anies meraih 14,4 persen, Ganjar 13,1 persen, AHY 5,1 persen, dan Ridwan Kamil 3,8 persen. Untuk elektabilitas cawapres, Ridwan Kamil gantian di peringkat pertama dengan 5,8 persen, disusul AHY 5,5 persen, Muhaimin 5,3 persen, Airlangga 4,0 persen, dan Susi Pudjiastuti 3,2 persen.