Jumat 01 Apr 2022 16:07 WIB

Pemkot Depok Sudah Operasikan RSUD ASA untuk Isoter

Pasien yang saat ini masih ada di PSJ akan dipindahkan ke isoter RSUD ASA. 

Rep: Rusdy Nurdiansyah / Red: Agus Yulianto
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, isoter di RSUD ASA akan dibuka selama tiga bulan, mulai 1 April hingga Juni.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, isoter di RSUD ASA akan dibuka selama tiga bulan, mulai 1 April hingga Juni.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sudah mulai mengoperasionalkan isolasi terpusat (isoter) yang memanfaatkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anugerah Sehat Afiat (ASA) di Jalan Raya Tapos, Kelurahan Cimpaeun, Kota Depok. Kebijakan ini sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat sebagai upaya dalam penanganan pandemi Covid-19.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, isoter di RSUD ASA akan dibuka selama tiga bulan, mulai 1 April hingga Juni. Dengan, menyediakan 92 tempat tidur yang dikhususkan bagi pasien positif Covid-19 yang bergejala ringan dan dipantau oleh 10 perawat.

"Karena positivity rate Kota Depok masih di atas lima persen, harus ada yang namanya isoter, dulu ada Makara (UI), Makara selesai ke PSJ (Pusat Studi Jepang), sekarang kita sudah tidak sewa lagi sudah punya tempat kita manfaatkan sebelum operasional RSUD kita yang baru dibuka," ujar Idris usai secara resmi membuka penggunaan RSUD ASA untuk Isoter, Jumat (1/4/2022).

Menurut Idris, pasien yang saat ini masih ada di PSJ akan dipindahkan ke isoter RSUD ASA. Namun, ia kembali menegaskan bahwa RSUD ASA baru dibuka untuk isoter belum dibuka untuk pelayanan kesehatan bagi warga.

"Daya dukungnya belum, masih ada fasilitas yang harus dilengkapi. Antara lain, jumlah bed minimal jumlahnya 100 (masih harus menambah delapan bed lagi), harus siap juga dengan ICU, NICU, dan PICU. UGD nya juga harus lengkap," jelasnya. 

Dia berharap, hal tersebut dapat segera dilengkapi melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT). Untuk memenuhi fasilitas penunjang, termasuk juga Sumber Daya Manusia.

"Untuk jumlahnya masih kita hitung. Tapi ini menjadi prioritas kita. Mudah-mudahan Juli atau Agustus dapat terealisasi," harap Idris. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement