Rabu 06 Apr 2022 09:51 WIB

Jual Beli Kendaraan Menggeliat, Bapenda Jabar Akselerasi Raihan Pajak

Peningkatan penjualan unit bisa berpengaruh pada raihan pajak.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pameran mokas ini dihelat melibatkan puluhan komunitas showroom. Meski dipusatkan di Jalan Ibu Inggit Garnasih, acara tersebut dilaksanakan pula di sejumlah wilayah Bandung Raya dari tanggal 4 April hingga 30 April nanti.
Foto: Istimewa
Pameran mokas ini dihelat melibatkan puluhan komunitas showroom. Meski dipusatkan di Jalan Ibu Inggit Garnasih, acara tersebut dilaksanakan pula di sejumlah wilayah Bandung Raya dari tanggal 4 April hingga 30 April nanti.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar memaksimalkan momentum pemulihan ekonomi di tahun ini untuk mengakselerasi realisasi raihan pajak. Menurut Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik, optimisme tersebut meningkat karena bisnis jual beli kendaraan mulai menggeliat. 

Industri motor roda dua tanah air bergairah pada awal tahun 2022. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan domestik sepeda motor sepanjang Januari 2022 tercatat 443.890 unit.

Penjualan tersebut naik 14,5 persen dibandingkan bulan Desember 2021. Jika dibandingkan dengan Januari 2021, meningkat 9,9 persen year-on-year (yoy).

"Pameran ini merupakan langkah pelaku bisnis jual beli mokas yang masuk kategori UMKM dalam memanfaatkan pemulihan ekonomi daerah di masa normalisasi pandemi," ujar Dedi, usai membuka dan mengunjungi pameran motor bekas (mokas) bertajuk Adira Ekspo 2022 di Jalan Ibu Inggit Garnasih, Kota Bandung, Selasa (5/4).

Dedi menegaskan, dirinya mendukung pameran Mokas. Karena, secara langsung peningkatan penjualan unit bisa berpengaruh pada raihan pajak.

Pameran mokas ini dihelat melibatkan puluhan komunitas showroom. Meski dipusatkan di Jalan Ibu Inggit Garnasih, acara tersebut dilaksanakan pula di sejumlah wilayah Bandung Raya dari tanggal 4 April hingga 30 April nanti. 

"Ini kolaborasi yang perlu ditingkatkan dan direplika di masing-masing P3DW (Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah). Karena pameran ini juga menjaring pasar online," kata Dedi yang juga salah satu Wakil Ketua Divisi dalam Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat.

Dedi mengatakan, pihaknya juga akan membahas bersama para pelaku usaha kendaraan terkait kemungkinan opsi insentif pajak yang bisa diberikan tanpa meninggalkan peluang intensifikasi pajak kendaraan.

Sementara menurut Kepala Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Bandung II Kawaluyaan, Ade Sukalsah, dalam pameran tersebut Bapenda Jabar menyiapkan layanan Kios Samsat. 

"Industri jual beli kendaraan yang terus tumbuh harus diiringi dengan tingkat ketaatan pembayaran pajak kendaraan bermotor. Kami siapkan layanan kios samsat yang standby di area ekspo, untuk edukasi atau mengecek status kendaraan yang dijual," kata Ade Sukalsah.

"Sebulan pameran ini digelar, Bapenda akan mendapat keuntungan, terutama dari sisi peningkatan pembayaran pajak kendaraan bermotor," katanya.

Di tempat yang sama, Sugianto, Kepala Divinsi Used Motorcycle Adira Finance menyatakan ekspo ini jadi sarana menggerakan roda ekonomi khususnya para pengusaha mokas yang kelasnya UMKM.

Selama dua tahun terakhir, bisnis mereka terpuruk karena terdampak pandemi Covid-19, penjualan turun hingga 80 persen pada 2020. Setahun kemudian, bisnis mulai tumbuh meski tak signifikan, melalui pemanfaatan teknologi digital. 

Hal ini pula, kata dia, yang membuat pihaknya mengakomodir para pengusaha membuat ekspo seiring pemulihan ekonomi yang digaungkan pemerintah pada tahun 2022 dengan penerapan prokes ketat. 

"Kami mengajak bapenda berkolaborasi, bahwa dalam kondisi seperti ini, ekonomi tetap bergerak, pajak juga tetap tertib dibayarkan," katanya.

"Di ekspo ini ada promo DP murah 10 persen, bunga spesial dan hadiah. Minimal bisa menyaingi sebelum pandemi. Nilai transaksi diharapkan 1000 unit untuk kreditnya, total 2.000 lah," papar Sugianto. 

Ketua Panitia, Wiharisa Reza Surya Kusuma menyebut komunitas pengusaha showroom di Bandung Raya antusias dengan penyelenggaraan ekspo ini. 

“setelah bisnis kami hampir mati di dua tahun terakhir, tentu ada semangat menggerakkan lagi bisnis mokas. Kami menargetkan penjualan mokas di angka 15 sampai dengan 20 unit per hari," terang  pria yang juga Ketua Adira Mokas Community (AMC) itu. 

"Kerja sama dengan Bapenda juga penting. Sekarang semua motor yang dijual pajaknya isi. Kalau jual tapi pajak mati nggak bakal laku. Masyarakat udah cerdas," imbuhnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement