Selasa 12 Apr 2022 16:05 WIB

Nenek-Nenek Semangat Belajar Mengaji di Pesantren Ramadhan Lansia

Mereka tak malu belajar mulai dari tingkat dasar dalam membaca Alquran, yakni Iqro.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Puluhan lansia semangat belajar mengaji dalam program Pesantren Ramadhan Lansia. Kegiatan teresbut digelar oleh Rumah Zakat, di Taman Lansia Binaan Rumah Zakat Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Puluhan lansia semangat belajar mengaji dalam program Pesantren Ramadhan Lansia. Kegiatan teresbut digelar oleh Rumah Zakat, di Taman Lansia Binaan Rumah Zakat Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tak ada kata terlambat bagi siapapun untuk belajar, terutama belajar membaca Alquran. Tekad itu yang tertanam dalam diri puluhan lansia di Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Dengan usia yang sudah memasuki senja, para lansia itu tetap bersemangat belajar mengaji. Mereka tak malu belajar mulai dari tingkat dasar dalam membaca Alquran, yakni Iqro.

Kegiatan belajar mengaji para lansia itu dilakukan melalui program Pesantren Ramadhan Lansia. Kegiatan teresbut digelar oleh Rumah Zakat, di Taman Lansia Binaan Rumah Zakat Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Relawan Inspirasi Desa Berdaya Tegalurung Rumah Zakat, Lastri Mulyani, menjelaskan, kegiatan Pesantren Ramadhan Lansia itu digelar mulai Jumat (8/4). Rencananya, kegiatan tersebut akan berlangsung selama sepuluh hari.

"Ada 36 peserta yang ikut, baik lansia (60 tahun keatas) maupun pra lansia (50 – 60 tahun). Yang paling tua berumur 78 tahun. Mereka semua bersemangat,’’ kata Lastri, Selasa (12/4).

Lastri menjelaskan, dalam Pesantren Ramadhan Lansia, ada tiga kegiatan yang dilakukan. Yakni, mengaji, hafalan Alquran, dan mendengarkan ceramah dari ustadz/penyuluhan tentang kesehatan dari petugas puskesmas.

Dalam kegiatan mengaji, peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Iqro dan kelompok Alquran. Untuk kelompok Iqro, dikhususkan bagi mereka yang belum bisa membaca Alquran bahkan belum hafal huruf hijaiyah. Sedangkan kelompok Alquran, mereka yang sudah bisa membaca Alquran.

 

photo
Puluhan lansia semangat belajar mengaji dalam program Pesantren Ramadhan Lansia. Kegiatan teresbut digelar oleh Rumah Zakat, di Taman Lansia Binaan Rumah Zakat Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. - (Republika/Lilis Sri Handayani)

 

"Untuk lansia yang belajar iqro, ada 21 orang. Yang kelompok Alquran, ada 15 orang," ujar Lastri.

Untuk kelompok Iqro, disediakan seorang pembimbing yang akan mengajari para peserta belajar membaca iqro. Sedangkan untuk kelompok Alquran, para pesertanya melakukan tilawah/tadarusan dan ditargetkan khatam Alquran sedikitnya dua kali selama masa pesantren kilat itu berlangsung.

Lastri mengakui, dalam kegiatan tersebut, ada sejumlah kendala. Seperti misalnya, penglihatan lansia yang sudah mulai menurun. Akibatnya, mereka kurang jelas saat melihat huruf hijaiyah yang mereka pelajari. Begitu pula daya ingat mereka yang juga sudah melemah sehingga kadang mudah lupa dengan pembelajaran yang mereka terima.

Tak hanya itu, lanjut Lastri, karakter lansia pun kembali seperti ke karakter anak-anak. Bahkan, ada sejumlah lansia yang marah-marah kepada relawan, jika ada hal yang tidak berkenan di hati mereka.

"Karena itulah, saya selalu mengingatkan teman-teman relawan untuk ekstra sabar menghadapi mereka," tutur Lastri.

Lastri mengakui, meski mengalami sejumlah kendala, para lansia itu sangat bersemangat belajar mengaji dan mengikuti semua kegiatan dalam Pesantren Ramadhan Lansia. Pihaknya juga menyediakan ‘ojek lansia’ secara gratis untuk mengantar jemput lansia yang ingin ikut pesantren tersebut.

"Ada lansia yang sangat ingin ikut (pesantren), tapi tidak ada keluarganya yang mengantar. Karena itulah, kami sediakan layanan ‘ojek lansia’," tutur Lastri.

Lastri mengungkapkan, kegiatan Pesantren Ramadhan Lansia kali ini merupakan tahun yang kedua. Pada Ramadhan tahun lalu, pihaknya juga menggelar kegiatan serupa.

Lastri menuturkan, sengaja mengadakan kegiatan pesantren kilat bagi lansia karena selama ini belum ada kegiatan serupa yang menyasar lansia. Dia mengatakan, pesantren kilat biasanya diperuntukkan bagi anak-anak. Begitu pula pembelajaran membaca Alquran, juga menyasar anak-anak.

"Kalau untuk lansia, biasanya hanya pengajian mendengarkan ceramah. Karena itu, kami fasilitasi mereka untuk belajar iqro, tilawah/tadarusan maupun hafalan," terang Lastri.

Selain itu, lanjut Lastri, kegiatan Pesantren Ramadhan Lansia juga dimaksudkan agar para lansia bisa mengisi Ramadhan dengan kegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat. "Di akhir kegiatan nanti, kami akan berikan hadiah peserta terbaik maupun doorprize sehingga mereka lebih bersemangat," tukas Lastri.

Sementara itu, salah seorang peserta Pesantren Ramadhan Lansia, Maftuhah, mengaku, sangat bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui kegiatan itu, dia bisa mengisi bulan Ramadhan dengan memperbanyak mengaji. "Bisa menambah pengetahuan juga," tutur Maftuhah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement