Kamis 21 Apr 2022 04:13 WIB

Dede Yusuf Minta Koni Jabar tak Tunda Musorprov

Musorprov proses regenerasi agar organisasi menjadi sehat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Yusuf Macan Efendi, meminta KONI Jabar tak menunda-nunda pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov).
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Yusuf Macan Efendi, meminta KONI Jabar tak menunda-nunda pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Yusuf Macan Efendi, meminta KONI Jabar tak menunda-nunda pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov). Dia menilai, jadwalnya seharusnya dilakukan di bulan September tahun ini. Karena, Musorprov adalah suatu keharusan untuk proses regenerasi agar organisasi menjadi sehat. 

"Regenerasi adalah suatu keniscayaan. Kenapa? Karena begitu banyaknya orang-orang berprestasi di Jabar, sehingga generasi menjadi hal yang sangat penting," ujar Yusuf Macan Efendi, yang akrab dipanggil Dede Yusuf ini, Selasa (19/4).

Menurut Dede Yusuf, Musorprov secara jadwal sudah harus dilakukan. Bahkan, sesuai aturan dan tata cara yang berlaku di organisasi, sebaiknya segera dilakukan. 

"Itu harus segera diberlakukan, tak ada alasan untuk menunda-nunda regenerasi tadi," kata Dedi yang saat ini duduk di Komisi DPR RI yang membidangi olah raga ini.

Terkait adanya isu bahwa KONI Jabar tengah meminta KONI Pusat untuk memperpanjang masa jabatan hingga Porprov usai digelar, Pengamat dunia olahraga yang juga mantan Ketua Harian Pertina Jabar, Budi Hermansyah mengatakan, tak ada kaitan antara Musprov dengan Porprov.

Dua agenda itu, kata dia, tetap harus berjalan. "Jika jadwal Musprov di September, lalu Porprov November, tak ada masalah keduanya tetap berlangsung sesuai jadwal, enggak perlu Ada perpanjangan waktu segala," katanya.

Menurutnya, KONI Jabar mengirim surat permohonan perpanjangan waktu ke KONI Pusat, itu harus ditolak.

"AD/ART memang membolehkan perpanjangan waktu, namun jika hal itu event Pekan Olahraga Nasional," katanya. 

Selain itu, kata Budi, kepengurusan Ahmad Syaefudin telah gelar dua kali Porprov, yaitu 2014 dan 2018.

Sehingga, tidaklah  etis jika dua masa jabatan, namun serakah mengambil tiga kali Porprov. "Biarlah kepengurusan yang baru terbentuk di September 2022 lah yang ikut menyukseskan Porprov," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement