Rabu 27 Apr 2022 15:32 WIB

127 Anggota Geng Motor Diamankan, 40 Positif Narkoba

13 anggota geng motor yang diamankan adalah perempuan, sebagian di bawah umur.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Polres Sukabumi Kota mengamankan anggota geng motor yang meresahkan masyarakat.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Polres Sukabumi Kota mengamankan anggota geng motor yang meresahkan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polres Sukabumi Kota berhasil mengamankan ratusan anggota geng motor pasca-terjadi bentrok usai bagi-bagi takjil di Jalan Pelda Suryanta Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Selasa (26/4/2022) malam. Dari 127 anggota geng motor itu sebanyak 40 di antaranya positif narkoba.

Data dari Polres Sukabumi Kota menyebutkan, pasca bentrokan tersebut polisi berhasil memgamankan sedikitnya 127 anggota geng motor dan 61 unit kendaraan roda dua dari kedua belah pihak. Ironisnya, 13 anggota geng motor yang diamankan adalah perempuan dan beberapa juga tercatat masih di bawah umur.

"Seluruh anggota geng motor berikut kendaraan roda dua langsung diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota," ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin kepada wartawan, Rabu (27/4/2022). 

Dia mengatakan, jajarannya pun langsung melakukan tes urine kepada 127 anggota geng motor tersebut. Hasilnya, 40 orang terindikasi positif narkoba dan obat-obatan terlarang. 

Hingga saat ini anggota kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap gerombolan bermotor tersebut. "Hasil pemeriksaan ada 40 orang yang positif narkotika maupun obat-obatan berbahaya dan akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Zainal. 

Jika saat penggeledahan tidak ditemukan tindak pidana, maka akan kami lakukan pendataan hingga pembinaan. Zainal menuturkan, guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) Polres Sukabumi Kota akan menggencarkan kegiatan yang ditingkatkan khususnya saat jam rawan terjadi tindakan kriminal. 

Dia juga mengaku, akan lebih memonitor aksi-aksi konvoi yang dilakukan kelompok geng motor manapun agar tak lagi terjadi gangguan Kamtibmas.

"Kami akan meningkatkan kegiatan preventif dan preemtif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu kondusifitas lingkungan," ungkap Zainal.

Hal ini karena seperti yang diketahui bersama, ketika salah satu kelompok bermotor ini bersinggungan dengan kelompok lain, maka berpotensi terjadi bentrokan hingga menimbulkan gangguan Kamtibmas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement