Kamis 28 Apr 2022 16:25 WIB

24 Tahun Gelap, Desa Ini Akhirnya Terang Setelah Ada PLTS

Dusun Cilele menjadi titik pertama program 1.000 PLTS atap gratis masyarakat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Warga membersihkan permukaan panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Warga membersihkan permukaan panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang Idul Fitri 1443 hijriah, Energi Milenial Indonesia Raya (EMIR) memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk 25 rumah di Dusun Cilele, Desa Wanajaya, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang, belum lama ini. Desa tersebut hampir 24 tahun tidak merasakan penerangan meski berada tidak jauh dari Pusat Kawasan Industri Terbesar di Indonesia.

Menurut Presiden EMIR, Khanif Nasukha, program tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan pemasangan 1.000 PLTS gratis untuk rumah tangga. Program ini dibuat, sebagai upaya agar masyarakat di daerah terpencil juga bisa merasakan adanya aliran listrik, apalagi yang bersumber dari energi bersih yang berkelanjutan.

“Target kita adalah masyarakat yang belum menikmati listrik di berbagai pelosok Indonesia. Dusun Cilele menjadi titik pertama program 1.000 PLTS atap gratis untuk masyarakat,” kata Khanif.

Khanif menjelaskan, program 1.000 PLTS akan berkolaborasi secara aktif dengan pemerintah dan dunia usaha untuk mewujudkan Indonesia terang dengan energi terbarukan. Sebagaimana kegiatan ini bekerja sama dengan PT Migas Hulu Jabar ONWJ yang merupakan Perusahaan Perseroan Daerah (PPD), bergerak di bidang pengelolaan Participating Interest (PI) 10 persen di Wilayah Kerja Offshore-North West Java (WK ONWJ).

“Kontribusi kaum milenial dalam penggunaan energi baru terbarukan dinilai bisa mempercepat proses transisi energi di Indonesia. Dalam proses transisi energi ini, kaum milenial bisa memulainya dengan menggunakan energi secara bijak, ramah lingkungan, mudah dan bisa diakses semua, salah satunya PLTS ini,” paparnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan, Ridwan Kamil untuk mendorong pemuda menangkap peluang dalam mewujudkan transisi energi bagi Indonesia.

“Peluang memanfaatkan EBT harus mulai dibangun mengingat ketersediaannya akan terus ada sepanjang masa selama masih ada matahari, angin, air, panas bumi, dan energi penggerak lainnya,” kata Ridwan Kamil saat mengisi seminar Pelatihan Usaha Pemuda di Sektor Energi beberapa waktu lalu. 

Sementara itu, masyarakat Desa Cilele merasakan kebahagiaan karena sudah bisa meninggalkan lampu teplok dengan bahan bakar minyak tanah atau solar sebagai fasilitas penerangan sehari-hari.

“Terimakasih banyak untuk EMIR yang telah memberikan bantuan penerangan listrik, anak saya bisa belajar dengan nyaman, matanya ngga sakit kena asap teplok, alhamdulillah,” kata Bu Siti.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement