Kamis 05 May 2022 15:20 WIB

Disparbud Jabar Pantau Lonjakan Wisatawan di Tiga Aglomerasi

Potensi kenaikan kasus Covid-19 pascalebaran tak bisa dipandang sebelah mata.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Area Jalan Raya Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat memprediksi lonjakan wisatawan akan terus terjadi hingga akhir pekan nanti.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Area Jalan Raya Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat memprediksi lonjakan wisatawan akan terus terjadi hingga akhir pekan nanti.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat memprediksi lonjakan wisatawan akan terus terjadi hingga akhir pekan nanti. Menurut Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar, ada tiga aglomerasi yang jadi target kunjungan wisata, yakni Bogor Raya, Bandung Raya, dan Priangan Timur.

Benny menjelaskan, pemerintah dan pengelola objek wisata sudah berupaya untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan dengan cara memperketat akses masuk. Hal itu dilakukan agar prediksi kenaikan kasus Covid-19 pascalebaran bisa diatasi.

Baca Juga

"Kita memperketat pintu masuk, yang boleh masuk yang sudah vaksin dan muncul di PeduliLindungi, CHSE di hotel juga coba kita dorong kembali melakukan itu. Wisatawan akan membludak terutama wilayah Bogor Raya, Bandung Raya dan Priangan Timur khususnya Pangandaran," ujar Benny, Kamis (5/4/2022).

Benny mengatakan, agar tak terpusat di tiga aglomerasi tersebut, Disparbud sudah berupaya memecah tujuan wisata masyarakat ke aglomerasi Cirebon Raya dan Priangan Timur. Menurutnya, wisata di Cirebon Raya dan Priangan Timur tak kalah menarik dengan daerah lain.

"Kami masih berupaya untuk sebagian besar dialihkan ke Priangan Timur maupun Cirebon Raya. Kita gencarkan promosi bahwa objek wisata di Cirebon Raya pun menjanjikan. Saya sudah survei ke Jabar Selatan sudah dipromosikan lewat Instagram Pak Gubernur juga sehingga masyarakat bisa melihat potensi alam di selatan," kata Benny menjelaskan.

Menurut Benny selama dua tahun pandemi, banyak muncul objek wisata baru dengan konsep luar ruangan. Hal itu positif untuk mendongkrak ekonomi daerah.

"Dua tahun ini mengajarkan kita bahwa wisata luar ruangan itu lebih aman (selama pandemi Covid-19) makanya kami berupaya memperbanyak destinasi wisata seperti glamping, camper van atau camping ground. Kemarin sudah ada beberapa kabupaten kota yang mau mengembangkan destinasi seperti itu," tutur Benny.

Lebaran tahun ini, kata dia, memang jadi momen bagi daerah untuk meningkatkan perekonomian. Apalagi pariwisata merupakan tulang punggung ekonomi Jabar. 

Namun, kata Benny, potensi kenaikan kasus Covid-19 pascalebaran tak bisa dipandang sebelah mata. Karena itu, berbagai upaya pengetatan masih tetap dilakukan.

"Kita harus melihat dampak jika terjadi gelombang berikutnya. Jadi lebih baik sedikit diperketat tapi aman. Kan diprediksi setelah libur lebaran Covid akan naik lagi, kalau coba kita kendalikan akan berbahaya makanya seluruh stakeholder berupaya memperketat pintu masuk destinasi wisata," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement