Jumat 06 May 2022 06:41 WIB

Ini Jalur Alternatif yang Bisa Dilalui Selain Jalur Puncak

Polres Bogor menyiapkan rekayasa lalu lintas dan jalur alternatif arus balik lebaran.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana, di Pos Polisi Gadog, Kabupaten Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana, di Pos Polisi Gadog, Kabupaten Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana, meminta, agar jajaran Polres Bogor menyampaikan update rekayasa lalu lintas Jalur Puncak kepada masyarakat. Selain itu, ada juga beberapa jalur alternatif yang bisa dilalui selain Jalur Puncak.

“Informasi (rekayasa) one way itu juga diberikan dan disampaikan pada kita agar masyarakat yang akan ke Cianjur menuju Bogor, bisa mengambul alternatif dan jalur lain. Atau bisa menunda perjalanan apabila one way sedang diberlakukan,” kata Suntana, Kamis (5/5).

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menyebutkan, untuk menghindari kemacetan wisatawan dan arus balik, ada jalur alternatif yang disiapkan di luar Jalur Puncak dan di Jalur Puncak sendiri. Untuk jalur alternatif pertama, wisatawan atau pemudik arus balik bisa melalui jalur Jonggol, dari Cianjur tembus ke Cibubur.

“Kemudian untuk di sekitar jalur Puncak itu sendiri kami juga sudah mempersiapkan jalur alternatif yg dari bawah menuju Taman Safari,” ucapnya.

Untuk bisa melalui jalur alternatif, Iman mengatakan, Satlantas Polres Bogor telah menyiapkan penunjuk arah menuju jalur Puncak. Serta anggota kepolisian yang nanti akan mengarahkan ke jalur alternatif tersebut.

Tak hanya menuju Jalur Puncak, dia menyebutkan, jalur alternatif untuk arus balik juga bisa digunakan oleh masyarakat untuk menuju Jakarta.

“Misalkan ketika di Pasir Angin itu cukup padat, masyarakat bisa menggunakan jalur melalui Sentul Selatan nanti dari situ masuk ke Tol Jakarta dan itu bisa dipergunakan juga,” jelasnya.

Kendati demikian, Iman berharap, arus balik mudik tidak terjadi dalam satu waktu. “Mudah-mudahan arus balik ini terpotong potong, tidak bersamaan dengan waktu naik begitu,” pungkasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement