REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebuah ambulans yang diduga membawa wisatawan menerobos rekayasa lalu lintas one way yang dilakukan Satlantas Polres Bogor di Jalur Puncak, Sabtu (7/5/2022). Mobil ambulans tersebut melaju dari arah Jakarta menuju Puncak, ketika polisi melakukan one way dari arah sebaliknya.
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, mengungkapkan, ambulans tersebut dihentikan oleh petugas di lapangan lantaran petugas berencana untuk melakukan pengawalan.
“Pelaku mengarah ke arah Puncak dari Jakarta. Kami sudah tekankan kepada anggota apabila ada ambulans yang memerlukan pengawalan prioritas, kami akan melakukan pengawalan prioritas,” kata Iman kepada awak media, Sabtu.
Iman mengatakan, para petugas menghentikan ambulans tersebut untuk diberikan pengawalan. Namun ketika dilakukan pemeriksaan, rupanya di ambulans tersebut berisi orang yang hendak berlibur.
Dalam video yang viral di media sosial, polisi sempat terlibat adu mulut dengan pengemudi mobil berinisial MA yang tidak koperatif. Ketika pintu belakang mobil ambulans dibuka, terdapat beberapa orang dan anak-anak sedang duduk di lantai mobil.
Di dalam pun tidak terlihat ada perlengkapan kesehatan seperti ambulas pada umumnya. Hanya terlihat tumpukan tas, bantal hingga alat pengeras suara.
Akhirnya, mobil ambulans tersebut dibawa ke pos Gadog dan dilakukan penindakan. “Hal ini kami lakukan untuk menghindari adanya kecelakaan di dalam prosea one way ini. Jangan sampai karena di menerobos, akhirnya beradu dengan yang arus berlawanan tersebut,” tegasnya.
Dari informasi yang diteirmanya dari petugas di lapangan, Iman mengatakan, ambulans tersebut memang mencoba menerobos proses one way yang sedang dilakukan. Polisi pun memeriksa plat nomor polisi kendaraan tersebut.
“Kami cek ini nopol kendaraannya juga sudah lama tidak diperbarui, sehingga sementara ini kami lakukan penerapan terhadap Undang-Undang Lalu Lintas,” kata Iman.
Sementara itu, pengemudi mobil berinisial MA mengaku, tidak tahu menahu asal usul mobil yang dibawanya. Dirinya hanya disuruh memebawa mobil dari Jakarta menuju kawasan Puncak.
"Saya disuruh nyopir doang nggak ngerti (asal usul mobil). Bukan mobil saya, nggak tau. Tugasnya nyupir doang dari Jakarta ke Puncak. (Penumpang) masih saudara jauh," ucap MA ketika ditanya wartawan.