REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi berharap, agar pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dapat selesai. Jika sudah selesai, maka kekuatan TPA ini bisa bertahan dua hingga lima tahun mendatang.
"TPA Cikundul Kecamatan Lembursitu sedang dibangun yang merupakan proyek dari APBN belum selesai sejak dua tahun lalu dan informasinya terkendala dari kontraktor," kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi Endah Aruni disela-sela silaturahim bersama dengan petugas kebersihan, Selasa (10/5/2022).
Dia ingin ada penataan kawasan lagi supaya luas 10,8 hektare TPA aktif dan digunakan kembali dan dapat bertahan dua hingga lima tahun dari segi kapasitas dan kekuatannya. Dia pun berharap, ada bantuan dari pusat lagi untuk perampung penataan kawasan.
"Ditata sedimikian rupa supaya sampah bisa masuk dimaksimalkan yang ada," kata Endah. Seperti diketahui pembangunan TPA Cikundul ini merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Di sisi lain, lanjut Endah, pada musim libur lebaran lalu ada peningkatan volume sampah sekitar 15 persen dibandingkan kondisi normal. Kata dia, per hari produksi sampah itu mencapai sekitar 180 ton.
"Kenaikan volume sampah ini sudah diantisipasi petugas. Jumlah petugas yang dikerahkan mencapai sebanyak 150 orang dengan 15 armada serta 20 orang di TPA Sukabumi," katanya.
Petugas juga, ungkap Endah, melakukan aksi bersih-bersih di Alun-Alun dan Lapang Merdeka Kota Sukabumi. Langkah tersebut dilakukan karena banyak warga yang mengunjungi lokasi tersebut.
"Terima kasih kepada petugas kebersihan karena bekerja maksimal baik pra, pada saat dan pasca Idul Fitri kondisi kota kondusiif terutama sudah mengantisipasi sampah," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Sebab biasanya, pada saat libur, ada yang buang sampah sembarangan dan ada yang membuang sampah tidak pada waktunya. Namun, lanjut Fahmi, hal itu masih bisa diantisipasi meskipun masih ada yang harus diperbaiki dalam peningkatan pelayanan.
"Setelah lebaran, akan dilakukan evaluasi kebersihan dengan semangat meningkatkan layanan kepada warga," ujarnya.
Fahmi menerangkan, DLH sebagai salah satu dinas yang menjadi wajah Kota Sukabumi. Hal ini karena orang akan melihat kota beradab atau tidaknya dari segi kebersihan.
Ketika mampu menata menjadi kota bersih, maka poin besar dalam membangun peradaban dan sebaliknya ketika lengah maka akan jadi citra buruk.
"Kalau ke suatu daerah, melihat bersih dan nyaman, maka orang akan kembali berkunjung. Sebaliknya, kalau ke wilayah melihat sampah dan semerawut, maka ada kesan buruk,'' ujar Fahmi.