Kamis 12 May 2022 18:47 WIB

Sapi Terinfeksi PMK di Tasikmalaya Terus Bertambah

Beberapa sapi ada yang dipotong paksa pemiliknya karena terinfeksi PMK. 

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Petugas memeriksa kondisi sapi di sebuah peternakan.
Foto: dok. istimewa
Petugas memeriksa kondisi sapi di sebuah peternakan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Hewan ternak yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tasikmalaya terus mengalami penambahan. Berdasarkan data per 12 Mei 2022, total terdapat 82 ekor sapi di daerah itu yang terinfeksi PMK.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan, Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan terbaru di empat kecamatan, terdapat penambahan 64 ekor sapi yang terinfeksi PMK. Alhasil, total keseluruhan sapi yang terinfeksi PMK di Kabupaten Tasikmalaya saat ini berjumlah 82 ekor.

"Sapi-sapi itu tersebar di Kecamatan Singaparna, Manonjaya, Tanjungjaya, Rajapolah, dan Sukaratu," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (12/5/2022).

Menurut dia, hingga saat ini, belum ada sapi yang mati akibat PMK. Namun, beberapa sapi ada yang dipotong paksa pemiliknya karena terinfeksi PMK. Sebab, pemilik sapi takut sapinya lebih dulu mati karena PMK.

"Soalnya kalau dipotong paksa, dagingnya sebagian masih bisa dikonsumsi," kata dia.

Nuraedidin menambahkan, pihaknya telah melakukan penanganan dengan pemberian obat kepada hewan ternak yang terinfeksi PMK sesuai instruksi dokter hewan. Hewan ternak yang terinfeksi juga diisolasi sambil diobservasi.

"Ketika sudah parah, sapi dipotong paksa oleh pemiliknya. Namun kalau semua dipotong, dikhawatirkan populasi sapi akan makin turun. Apalagi sekarang juga lalu lintas perdagangan sapi disetop," ujar dia.

Untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih meluas, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya akan membentuk satuan tugas (satgas) penanggulangan PMK, yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Dinas Pertanian, dan instansi terkait lainnya. Pemkab Tasikmalaya juga telah menutup sementara Pasar Hewan Manonjaya.

"Soalnya di Jabar itu ada tiga kabupaten/kota, yaitu Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Di Banjar itu ternyata yang terinfeksi berasal dari Pasar Hewan Manonjaya," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement