Rabu 01 Jun 2022 06:20 WIB

Daerah Mulai Bentuk Tim Dukung Anies, Geisz Chalifa: Tanpa Ada Komando

Kelompok relawan Anies di berbagai daerah itu merupakan inisiatif lokal.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
Relawan Anies Baswedan di Kabupaten Tebo, Jambi.
Foto: Istimewa
Relawan Anies Baswedan di Kabupaten Tebo, Jambi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu tokoh pendukung Anies Baswedan, Geisz Chalifa salut dan mengungkapkan kebanggaannya kepada beberapa relawan di daerah yang sudah membentuk tim pemenangan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Geisz menegaskan, apa yang dilakukan para relawan di daerah itu ada organik, tanpa diorkestrasi oleh siapapun.

Walaupun tahapan pemilu 2024 belum dimulai, dan proses pendaftaran capres masih jauh, namun berbagai daerah sudah membentuk tim pemenangan capres. Seperti tim pemenangan capres Anies Baswedan, di beberapa daerah. Melihat fenomena itu, Geisz mengaku apresiasi militansi pendukung Anies tersebut.

"Sampai saat ini padahal belum ada arahan apapun dari mas Anies. Jadi jangankan tim, arahan saja belum ada," ujar Geisz kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).

Tidak mau disebut mencuri start, namun Geisz menegaskan, kelompok relawan Anies yang mulai terbentuk di berbagai daerah itu merupakan inisiatif lokal. Bukan karena diorganisasi atau digerakkan atau dikomandoi oleh Jakarta apalagi oleh Anies Baswedan.

"Itu semua murni organik, tanpa dada komando dan tanpa diorkestrasi dari pusat," tegasnya.

Menurut Geisz, mulai bermunculannya dukungan daerah kepada Anies Baswedan sebagai capres 2024, bentuk besarnya harapan masyarakat terhadap sosok Anies Baswedan bukan hanya bisa menjadi capres namun bisa terpilih sebagai pemimpin Indonesia di pilpres 2024.

Walaupun diakui Geisz hal itu bukanlah hal yang mudah, namun itu sangat mungkin terjadi. Seperti saat Anies mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu. Kenyataannya Anies mampu menang berkat dukungan masyarakat Jakarta melawan calon pertahana saat itu.

Walaupun ada tim pemenangan dari partai politik pendukung Anies, namun kenyataannya banyak relawan Anies dibentuk secara organik. Dan kemudian tim parpol dan relawan organik ini bersinergi memenangkan Anies di Pilkada DKI saat itu. 

"Seperti di Pilkada DKI saja, dimana tim partai berjalan dan tim diluar partai tetap berjalan, dan akhirnya mas Anies menang," imbuhnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement