Kamis 16 Jun 2022 15:12 WIB

Pergeseran Tanah 2,4 Kilometer di Sukawangi, Jalan Alternatif Bogor-Cianjur Rusak

Kondisi tanah yang labil mengakibatkan pergeseran dan pergerakan tanah. 

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Pergeseran tanah di Kampung Gombong Lega RW 06, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Foto: Dok. Pemdes Sukawangi
Pergeseran tanah di Kampung Gombong Lega RW 06, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pergeseran tanah sepanjang 2,4 kilometer terjadi di Kampung Gombong Lega RW 06, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Akibatnya, sejumlah rumah warga terancam, dan beberapa jalan termasuk jalan alternatif Bogor-Cianjur mengalami kerusakan.

Kasie Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, mengatakan, berdasarkan analisa sementara, kondisi tanah yang labil mengakibatkan pergeseran dan pergerakan tanah. 

“Dikarenakan Hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama dan kontur tanah yang labil sehingga mengakibatkan pergeseran tanah,” kata Adam dalam keterangannya, Kamis (16/6).

Berdasarkan data sementara, ia mencatat ada beberapa rumah yang terancam. Yakni di RT 02 RW 06 dengan jumlah 9 KK berisi 30 jiwa dan di RT 03 RW 06 dengan jumlah 1 KK berisi 4 jiwa. Termasuk sebuah bangunan villa yang berada di RT 01 RW 06 ikut terancam.

Kemudian, Adam menyebutkan, pergerakan pada tanah juga mengakibatkan sawah dan ladang cabai serta jahe milik warga terdampak dengan luas kurang lebih 30 Hektare, dan jalan penghubung alternatif Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur terdampak dengan panjang kurang lebih 550 meter lebar 3 meter.

Personel dari Tim Rescue Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor sudah melakukan assesment dan berkoordinasi dengan aparatur wilayah setempat terkait pergeseran tanah tersebut. Warga telah diberikan edukasi dan imbauan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

“Saat ini tanah masih bergeser dan sebagian jalan sudah diperbaiki oleh warga setempat serta memasang tali pengukur pergerakan tanah,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement