Jumat 17 Jun 2022 10:02 WIB

DPW Nasdem Paling Banyak Pilih Anies Jadi Capres, Prabowo tidak Laku

Irma Chaniago menyebut Erick Thohir yang diusulkan 16 DPW Nasdem sebagai rising star.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua DPP Partai NasDem Surya Paloh usai memberikan pidato politik pada pembukaan Rakernas Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2022).
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua DPP Partai NasDem Surya Paloh usai memberikan pidato politik pada pembukaan Rakernas Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Nasdem menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Nasdem 2022 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2022). Hasil sidang pleno pertama menyepakati tentang usulan usulan calon presiden (capres) dari 34 DPW atau pengurus tingkat provinsi.

Setelah penghitungan, terungkap jika nama Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan paling banyak diusulkan oleh DPW Partai Nasdem seluruh Indonesia. Total ada 32 DPW yang mengusulkan Anies sebagai capres.

Hanya DPW Papua Barat dan Kalimantan Timur yang tidak mengusulkan eks rektor Universitas Paramadina tersebut. "Anies Baswedan mendominasi," kata Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya saat ditemui Republika di lokasi. Posisi kedua ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 30 DPW.

Uniknya, dari 34 DPW Nasdem se-Indonesia, tidak ada satu pun nama Prabowo Subianto. Nama Prabowo seolah tidak laku. Padahal, menteri pertahanan tersebut selalu masuk tiga besar lembaga survei, bahkan ada yang menempati posisi pertama. Namun, tidak ada satu pun DPW Nasdem yang mengusulkan namanya.

Nama lain yang muncul di DPW Nasdem adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, hingga Wakil Ketua MPR Rachmad Gobel. Bahkan, nama KSAD Jenderal Dudung Abdurachman juga masuk usulan DPW Nasdem NTT.

Ketua DPP Nasdem, Irma Suryani Chaniago mengaku, kaget dengan suara yang didapatkan diterima Erick Thohir yang menempati tiga terbesar setelah Anies dan Ganjar. Menurut dia, Erick memang layak masuk kandidat capres lantaran kinerjanya moncer selama memimpin BUMN. "Ada satu nama yang rising star, Erick Thohir, kok bisa dapat 16 suara toh?" kata komisaris independen PT Pelindo 1 tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement