REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak 123 warga di Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, diduga mengalami keracunan massal pada Sabtu (25/6/2022). Belasan orang dari ratusan warga yang bergejala keracunan itu, masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Bantarkalong.
Kapolsek Bantarkalong, Iptu Mugiono, mengatakan, kronologi kejadian itu bermula ketika warga mengonsumsi nasi kotak yang dibagikan salah satu warga yang akan melaksanakan hajatan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, pada Sabtu. Namun, pada sore harinya, warga yang menyantap nasi kotak itu mengalami gejala keracunan.
"Warga mulai berdatangan ke puskesmas dengan keluhan pusing, mulas, muntah, dan mencret," kata dia melalui keterangan resmi, Sabtu (25/6/2022) malam.
Mugiono mengatakan, berdasarkan pendataan hingga Sabtu sekitar pukul 20.00 WIB, total warga yang datang ke puskesmas dan mengeluhkan gejala keracunan itu berjumlah 123 orang. Namun, hanya 13 orang yang harus mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Bantarkalong. Sementara sisanya, diizinkan pulang lantaran kondisinya telah stabil.
Kendati demikian, ia menilai, penambahan jumlah korban masih berpotensi terjadi. Sebab, warga yang menyantap makanan itu tak hanya berasal dari Desa Sirnagalih, melainkan juga dari Desa Simpang, Hegarwangi, dan desa lainnya.
"Saat ini petugas medis telah membuat posko yang berada di Desa Sirnagalih dan di Desa Simpang," kata dia.
Dia menambahkan, petugas juga telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan. Sampel itu akan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya untuk diuji laboratorium.
"Dugaan sementara, penyebab keracunan berasal dari daging sapi. Kejadian dugaan keracunan ini tidak ada korban jiwa," kata Mugiono.