REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Sekitar 1.200 cangkir kopi asal Jawa Barat dinikmati penggemar kopi dari berbagai negara dari Eropa sampai Afrika, pada Pameran World of Coffee di Milan, Italia. Pameran itu digelar pada 23-25 Juni 2022.
Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika, stan kopi Jabar dalam pameran tersebut menghadirkan 10 sampel kopi terbaik. "Kita tampilkan 10 kopi terbaik asal Jabar untuk dinikmati. Masing-masing satu jenis liberika, enam arabika, dan tiga robusta," ujar Dewi, Senin (27/6/2022).
Ribuan pengunjung hadir dalam pameran kopi di Milan tersebut. Selain itu, hadir juga produsen kopi seluruh dunia termasuk barista profesional tingkat dunia. Pameran menampilkan industri kopi sejak dari hulu hingga hilir.
"Banyak tawaran yang masuk untuk Jabar agar kita kembali mengikuti pameran serupa, berasal dari Korea, Dubai, Inggris, dan Swiss," kata Dewi.
"Kita harus menyambut tawaran itu apalagi potensi kopi Jabar juga sudah diminati dunia internasional," kata Dewi menambahkan.
Oleh karena itu, kata dia, produsen kopi di Jabar harus mampu meningkatkan kualitas kopi sesuai permintaan dunia. Kemasan yang menarik dan menjaga pasar untuk menjemput potensi yang semakin besar.
Selain produk kopi, Pemprov Jabar pun mempromosikan potensi wisata desa kopi. Lebih dari 30 negara potensial buyer dari Eropa, Arab, dan Afrika, dan tawaran pameran dari Amerika Serikat, Korea, Dubai, Inggris, Swiss.
Selain kopi, sejumlah produk unggulan seperti teh, gula aren, gula semut, dan merchandise kopi produksi UMKM Juara, One Pesantren One Product (OPOP), serta Petani Milenial hadir pada pameran tersebut.
Adapun produk unggulan Jabar yang hadir di antaranya Sireum Galunggung (Gula semut/ Tasikmalaya), KAI (Gula Aren/ Kota Sukabumi), Palm Sweet (Gula semut/ Kota Bandung), TEHDIA (Teh/ Kabupaten Bandung), Sila Artisan Tea (Kota Bogor), Bell Society (produk kreatif/ Kota Bandung), dan Someday Somehow (Produk Alat Kopi/ Kota Bandung).
Sedangkan untuk produk OPOP, yakni Coffee OPOP, produksi biji kopinya berasal dari Pondok Pesantren At Taslim Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Sementara menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar Kusmana Hartadji, untuk mengikuti pameran itu telah dilakukan proses kurasi biji kopi terbaik dari Jabar.
"Dari 166 sampel kopi yang masuk, terpilih 10 kopi terbaik dari petani di Jabar yang dibawa ke Milan, yakni enam kopi jenis Arabika, tiga kopi Robusta, dan satu kopi Liberika," kata Kusmana.
Untuk 10 kopi terbaik yang ikut pada ajang ini adalah Gunung Masigit (arabika), Gunung Cilutung (arabika), Gunung Halu (arabika), Gunung Cikuray (arabika), dan Gunung Gede Cianjur (arabika).
Kemudian, kopi Gunung Patuha (arabika), Gunung Sulah (robusta), Gunung Gajah (robusta), Gunung Cakrabuana (robusta), dan Gunung Burangrang Utara (Liberika).