REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Tekad Elhurr Zohaeri untuk menghafal Alquran membuahkan hasil. Ia pun terpilih sebagai lulusan terbaik Pesantren Pondok Quran Boarding School (PQBS)/Madrasah Aliyah (MA) Pondok Quran, Kabupaten Bandung, yang diwisuda Juni ini.
Elhurr merupakan salah satu dari 45 hafiz/hafizah (17 putra dan 28 putri) yang mengikuti wisuda angkatan ke-II tahun 2022, Sabtu (25/6/2022). Kegiatan wisuda ini digelar di Prime Park Hotel, Kota Bandung, yang dihadiri, antara lain pengasuh PQBS KH Hery Saparjan Mursi, Staf Ahli Bupati Bandung Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Mochamad Usman, Camat Cilengkrang M Dani, para ustaz/ustazah, serta wali murid.
Sekitar setengah dari lulusan Pesantren PQBS/MA Pondok Quran yang menjalani wisuda itu merupakan penghafal 30 juz Alquran. Elhurr salah satunya. Hafiz asal Kiaracondong, Kota Bandung, ini bisa merampungkan program menghafal 30 juz Alquran di PQBS selama sepuluh bulan, saat masih usia 14 tahun, pada awal masa pandemi Covid-19. “Setoran (hafalan Alquran) juga dilakukan lewat Zoom. Semua terjadi hanya karena izin dari Allah,” ujar Elhurr, dalam keterangan resmi PQBS yang diterima Republika.
Ketertarikan Elhurr untuk menghafal Alquran ini disebut sudah terlihat sejak masa kanak-kanak, selain juga ketertarikannya akan matematika. Saat menjadi perwakilan wisudawan untuk memberikan sambutan, Elhurr mengaku lebih suka berjam-jam menghafal Alquran atau menyelesaikan persamaan matematika, yang menurutnya sama-sama berpola.
Elhurr menjalani masa kanak-kanak dan sekolah dasar di Amerika Serikat. Ibunya, yang berkecimpung di bidang bioteknologi kesehatan dan akuakultur, sempat beberapa tahun bekerja di Harvard Medical School, Amerika Serikat. Elhurr melanjutkan pendidikan di SMP Al Islam 1, Surakarta, Jawa Tengah, dan menjadi santri di Pondok Pesantren Jamsaren, salah satu pondok tertua di Pulau Jawa yang dipimpin KH Idris.
Ketika diajak ibunya berziarah ke makam kakeknya, Elhurr diceritakan soal sosok sang kakek yang merupakan penghafal Alquran. Cerita itu dinilai memotivasi Elhurr untuk lebih percaya diri dan berusaha menjadi hafiz.
Hingga akhirnya Elhurr bisa menghafal 30 juz Alquran dengan mengikuti program di Pesantren PQBS, yang berlokasi di Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. “Hikmah membaca Alquran banyak banget. Sewaktu di pesantren terlihat seperti hanya membaca dan menghafal, tetapi di kemudian hari berkahnya akan terus ada,” ujar Elhurr.
Sidrotun Naim, ibu dari Elhurr, mengatakan, menjadi penghafal Alquran merupakan sebuah kehormatan yang luar biasa. Ia berharap anaknya bisa istiqamah sebagai hafiz. “Semoga anak kami selalu menjaga hafalannya dan akhlaknya, dikuatkan apa pun cita-citanya, profesinya ke depan, selalu menjadi pemersatu di mana pun berada,” ujar Sidrotun Naim, yang merupakan pengajar di IPMI Business School itu.
Elhurr berencana melanjutkan pendidikan dengan mengambil kuliah tafsir di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Kemampuannya dalam berbahasa Arab dan Inggris diharapkan dapat menjadi bekal tersendiri untuk belajar nanti di luar negeri. Elhurr menyampaikan terima kasih kepada para guru yang telah mendidiknya di PQBS . “Terima kasih kepada para guru-guru PQBS. Semoga makin banyak santri ke PQBS dan makin sukses,” kata dia, yang juga mampu berkomunikasi dalam bahasa Jawa dan memahami bahasa Sunda itu.