REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung memastikan harga minyak goreng kembali normal sesuai harga eceran tertinggi (HET) menjelang momen Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.
Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung Meiwan Kartiwa mengatakan harga minyak goreng curah mulai menurun dan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 15.500 per kilogram atau Rp 14.500 per liter berdasarkan pantauannya.
"Seperti di Pasar Kosambi harganya sudah sesuai HET. Kalau pun ada yang jual dengan harga tinggi, tapi kebanyakan sudah sesuai," kata Meiwan, Sabtu (2/7/2022).
Sedangkan untuk harga bahan pokok lainnya,ada beberapa komoditas yang masih terjadi lonjakan. Terutama, kata dia, pada jenis cabai dan bawang merah seperti cabai rawit merah yang masih di angka Rp 100 ribu per kilogram. Ada pun, harga cabai merah keriting kini sudah turun di harga Rp 65 ribu per kilogram.
Namun, menurutnya, masih ada beberapa pedagang yang menjual dengan harga Rp 100 ribu per kilogram. "Untuk cabai merah tanjung juga sudah ada yang jual Rp 65 ribu per kilogram, tapi masih banyak yang menjual Rp 95 ribu," katanya.
Selain itu,harga bawang merah di berbagai pasar pun masih beragam. Meiwan mengatakan rata-rata harga bawang merah di pasaran mulai dari Rp 40 ribu-Rp 60 ribu per kilogram.
"Kalau daging sapi sebenarnya masih sama dengan hari kemarin ya, di harga Rp 130 ribu-Rp 140 ribu per kilogram. Sedangkan daging ayam masih di angka Rp 38 ribu- Rp 40 ribu per kilogram," kata dia.
Kenaikan harga bahan pokok yang kini masih terjadi, menurutnya, diakibatkan faktor cuaca. Namun, dia menjamin, stok kebutuhan bahan pokok akan tetap aman untuk Idul Adha mendatang, termasuk minyak goreng.
"Kemungkinan besar saat Idul Adha itu kebutuhan lain yang mengalami peningkatan, seperti arang dan tusuk sate. Karena biasanya kan pada 'nyate' bareng ya," katanya.