Rabu 13 Jul 2022 15:59 WIB

Panen Mulai Banyak, Harga Beras Masih Stagnan 

Harga gabah berada dikisaran Rp 4.500-Rp 4.800 per kg GKP.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Sebagian wilayah di Kabupaten Indramayu, kini tengah malakukan panen padi. Puncak panen gadu di sentra produksi beras ini, diperkirakan terjadi pada akhir Agustus sampai awal September
Foto: Kementan
Sebagian wilayah di Kabupaten Indramayu, kini tengah malakukan panen padi. Puncak panen gadu di sentra produksi beras ini, diperkirakan terjadi pada akhir Agustus sampai awal September

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Luas areal persawahan di Kabupaten Indramayu yang memasuki masa panen musim gadu 2022, mulai meningkat. Meski demikian, hal itu belum mempengaruhi harga beras di pasaran. 

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, menjelaskan, daerah yang sudah memasuki masa panen di Kabupaten Indramayu di antaranya Kecamatan Gantar, Kroya, Haurgeulis, Terisi dan Sindang. Sedangkan daerah lainnya, akan melakukan panen secara bertahap hingga September nanti. 

Hal itu dikarenakan pelaksanaan musim tanam yang tidak serentak yang dipengaruhi oleh pengaturan air irigasi berdasarkan golongan wilayah. "Puncak panen gadu diperkirakan terjadi pada akhir Agustus sampai awal September," kata Sutatang kepada Republika, Rabu (13/7). 

Sutatang mengatakan, hasil panen yang diperoleh petani dalam panen gadu kali ini cukup tinggi. Yakni, rata-rata tujuh ton smapai delapan ton per hektare. "(Hasil panen) ada kenaikan dua persen dibandingkan sebelumnya," ujar dia. 

Terkait harga gabah yang baru dipanen, Sutatang menyebutkan, untuk gabah kering panen (GKP) saat ini ada di kisaran Rp 4.500 per kilogram sampai Rp 4.800 per kilogram. Meski tidak terlalu tinggi untuk ukuran panen perdana, namun harga tersebut juga dinilai tidak terlalu rendah. "Harga segitu masih sedang," ucap dia. 

Namun, Sutatang memprediksi, harga gabah akan semakin turun di saat panen raya. Pasalnya, stok gabah di tingkat petani saat panen raya akan melimpah. 

Meski demikian, Sutatang juga memperkirakan, meski harga gabah akan semakin turun saat panen raya, namun harganya tidak akan terlalu jatuh. Pasalnya, setelah panen gadu berakhir, maka rentang waktu untuk menuju musim panen rendeng akan cukup lama. 

Petani biasanya akan menyimpan sebagian hasil panen gadunya untuk kebutuhan modal tanam musim rendeng. Dengan demikian, mereka masih memiliki stok gabah dan baru akan dijual jika membutuhkan modal. 

Sementara itu, mulai berlangsungnya masa panen gadu belum berdampak pada harga beras di pasaran. Meski di saat bersamaan, permintaan beras dari konsumen saat ini juga mengalami peningkatan. 

Seorang pedagang beras di Pasar Mambo Indramayu, Jana, menyebutkan, harga beras dengan kualitas premium yang dijual di kiosnya hingga kini masih tetap. Yakni, berkisar antara Rp 10.500 sampai Rp 12 ribu per kilogram untuk beras premium. 

Sedangkan beras dengan kualitas medium, harganya kurang dari Rp 10.500 per kilogram. Bahkan, ada pula beras yang harganya Rp 8.500 per kilogram. "Harga beras masih stagnan, belum naik," katanya. 

Jana mengatakan, pada bulan ini, permintaan beras dari masyarakat meningkat tajam. Biasanya, dia hanya menjual tiga kuintal beras per hari. Namun memasuki bulan ini, permintaan beras di kiosnya melonjak menjadi enam kuintal sampai delapan kuintal per hari. "Permintaan naik lebih dari 100 persen," kata dia. 

Jana menjelaskan, meningkatnya permintaan beras itu disebabkan tidak adanya bantuan beras dari pemerintah bagi masyarakat miskin, atau yang dikenal warga dengan istilah bantuan rasdog (beras, endog/telur). Dengan demikian, masyarakat penerima bantuan yang biasanya tidak membeli beras, kini jadi membeli beras di pasar. 

Selain itu, lanjut Jana, pada bulan Dzulhijah juga banyak masyarakat yang menggelar pesta hajatan, terutama pernikahan. Karena itu, permintaan beras untuk hajatan jadi meningkat. 

Apalagi, masih ada kebiasaan di tengah masyarakat Indramayu yang menjadikan beras sebagai ‘amplop kondangan’ bagi pemangku hajat. Untuk itu, mereka membeli beras dari pasar sehingga penjualan beras jadi meningkat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement