Kamis 14 Jul 2022 12:31 WIB

Dompet Dhuafa Jabar Manfaatkan Daun Jati Sebagai Wadah Daging Kurban

Penggunaan bahan alami pembungkus daging kurban itu guna mengurangi sampah plastik.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Daging kurban dibungkus dengan menggunakan daun pohon jati.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Daging kurban dibungkus dengan menggunakan daun pohon jati.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Mengusung tema eco green Tebar Hewan Kurban (THK), Dompet Dhuafa Jabar turut berpartisipasi menjadi bagian kecil dari pengurangan emisi sampah plastik. Lewat aksi kebaikan dan aksi relawan, mereka mengajak masyarakat sekitar turut memberikan peran dalam kampanye tersebut. 

Dompet Dhuafa Jabar menyediakan lebih dari 1.000 hewan ternak, berupa domba dan kambing, untuk disebar di berbagai wilayah distribusi. Hewan-hewan itu dipotong serta di-recah sebelum dibagikan kepada para penerima manfaat. 

"Kami berharap, daging kurban dari para donatur itu dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Di beberapa titik kami juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, dengan menggunakan bahan alami sebagai bungkus daging kurban," kata Koordinator Distribusi Hewan Kurban Dompet Dhuafa Jawa Barat, Aca Sujana, dalam press release yang diterima Republika, Kamis (14/7). 

Bahan alami berupa besek dan daun jati pun digunakan sebagai pembungkus daging kurban. Seperti di Indramayu dan Cirebon, daging kurban dibungkus menggunakan daun jati yang diambil langsung dari kebun milik masyarakat. Masyarakat memiliki kepercayaan jika makanan dibungkus menggunakan daun jati, maka aroma, rasa, dan warna dari makanan tersebut akan terjaga. 

Di berbagai titik distribusi lainnya, seperti Lembang Kabupaten Bandung Barat, Ciparay Kabupaten Bandung, Cimenyan Kabupaten Bandung, Subang, Sukabumi, dan Cianjur, tim distribusi menggunakan besek sebagai pembungkus daging kurban. Bahan-bahan yang digunakan disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku di wilayah masing-masing. 

Kurban selalu menjadi momen pesta rakyat yang ditunggu-tunggu. Dengan hadirnya momen itu, semua muslim bersatu tanpa pandang bulu untuk menikmati santapan daging kurban. Bagi para donatur, kurban menjadi momen berbagi sebagian harta yang mereka miliki. 

Sedangkan bagi para penerima manfaat, kurban menjadi momen bahagia untuk bisa menikmati sajian daging tanpa kawatir esok harus makan apa. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement