Senin 08 Aug 2022 15:28 WIB

Duel Maut Sesama Santri, Satu Nyawa Akhirnya Melayang

Korban mengalami luka dan pingsan akibat perkelahiannya sesama santri.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus Yulianto
Korban meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang berinisial BD (15 tahun) dikabarkan tewas usai berkelahi. Korban mengalami luka akibat perkelahian dengan sesama santri di pondok pesantren tersebut. 

Kapolsek Cisoka AKP Nurrokhman mengonfirmasi kebenaran dari informasi tersebut. Dia mengatakan, kejadian perkelahian yang menyebabkan satu orang tewas itu terjadi pada Ahad (7/8/2022). 

"Kejadian 7 Agustus, berantemnya pagi jam 06.30 WIB. Diketahui tidak sadarkan diri menurut saksi pukul 13.30 WIB, lalu dibawa ke klinik dan dokter menyatakan (korban) sudah tidak ada (meninggal dunia), lalu dikirim ke RSUD Balaraja," kata Nurrokhman saat dihubungi, Senin (8/8/2022). 

Nurrokhman menjelaskan, perkelahian yang terjadi mulanya ketika korban tengah mandi di kamar mandi bersama temannya berinisial D. Secara tiba-tiba, terduga pelaku berinisial R datang mencari D dan langsung membuka pintu kamar mandi hingga mengenai korban. 

"Pintunya dibuka, didorong, terbentur si korban akhirnya korban marah. Korban keluar dari kamar mandi, berantem, saling memegang leher kemudian sampai jatuh di lantai. Terduga pelaku sempat memukul bagian mata, akhirnya dipisahkan (dilerai) oleh teman satu kamar," kata dia. 

Namun tak sampai di situ, aksi kekerasan berlanjut. Hal itu dipicu saat korban mengoceh atau mengata-ngatai terduga pelaku. 

"Akhirnya pelaku pun balik lagi ke dalam kamar mandi untuk memukul korban. Saat itu korban sedang memakai pakaian, korban dipukul dan ditendang, lalu korban terjatuh dan ditinggal," jelasnya. 

Usai perkelahian itu, korban sempat tidak masuk kelas pada pagi hingga siang hari karena mengeluh alami sakit. Sementara tidak ada yang melaporkan aksi perkelahian tersebut ke pihak guru atau ustaz di pondok pesantren tersebut. Lalu pada siang hari, korban didapati sudah tidak sadarkan diri. 

Atas kejadian itu, Nurrokhman mengatakan, pihak kepolisian telah memeriksa sebanyak enam orang saksi. "Keluarga korban melaporkan ke polres. Terduga pelaku sudah dikirim ke polres," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement