Ahad 21 Aug 2022 07:42 WIB

Bimtek Pengereman Angkutan Berat Digelar Secara Teori dan Praktik

Pemeriksaan kendaraan sebelum beroperasi untuk memastikan kondisi kendaraan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Ahmad Wildan (tengah).
Foto: Lilis Sri Handayani/Republika
Ahmad Wildan (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Tata Cara Pengereman Kendaraan Angkutan Berat (Barang dan Penumpang) bertempat di Lido, Kabupaten Bogor. Bimbingan teknis ini dilakukan baik melalui penyampaian materi secara teori maupun praktik langsung di lapangan. 

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan, mengatakan, hal itu dilakukan untuk menjamin peserta benar-benar dapat menguasai dan menerapkan pengetahuan yang didapat pada praktek kerja sehari hari. Materi teori diberikan pada hari pertama, Kamis (18/8), meliputi Tata Cara Mengemudi yang Berkeselamatan kemudian dilanjutkan dengan Teori Pengereman serta ditutup dengan materi tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. 

Pada hari kedua, lanjut Wildan, pada Jumat (19/8) satu per satu peserta diberikan kesempatan berpraktik langsung mengemudikan truk 3 sumbu dengan beban kurang lebih 23 ton. Sekaligus mempraktikkan tata cara inspeksi kendaraan serta praktek pengereman yang benar pada kontur jalan menurun.

“Dengan pendekatan seperti ini, pelatihan yang dilakukan BPTJ diharapkan dapat memutus hazardpenyebab kegagalan pengereman pada angkutan truk dan bus,” ujar Wildan, Sabtu (20/8).

Hal ini, menurut Wildan, karena para peserta mendapatkan pengetahuan sekaligus ketrampilan tentang bagaimana melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum beroperasi untuk memastikan kondisi kendaraan sesuai standar teknisnya termasuk pada sistem pengereman. Selanjutnya peserta juga mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan melaksanakan prosedur mengemudi di jalan menurun.

Direktur Angkutan BPTJ, Tatan Rustandi, berharap, dengan adanya bimbingan teknis ini diharapkan peserta nantinya akan mampu menjadi agen perubahan di perusahaan masing masing. “Dengan cara menyebarluaskan ilmu dan ketrampilan yang diperoleh  sehingga berdampak pada berkurangnya accident di jalan,” kata Tatan. 

Untuk itu Tatan mengucapkan terima kasih kepada 18 perusahaan operator angkutan swasta/BUMN/BUMD di Jabodetabek yang telah bersedia mengirimkan awak kendaraan pada bimbingan pelatihan tersebut. 

Salah seorang peserta bimbingan teknis, Ade Mulyadi, mengaku dirinya sangat terbantu. “Karena sebelumnya sama sekali belum pernah mendapatkan pengetahuaan dan ketrampilan pengereman seperti yang diajarkan,” ucapnya.

Sementara itu, peserta lain bernama Ahmad Amirudin yang kesehariannya pengemudi kendaraan angkutan barang, menyebutkan meskipun dirinya sebelumnya pernah mengikuti berbagai pelatihan tentang keselamatan. “Namun belum pernah mendapatkan materi seperti dalam penyelenggaran bimbingan teknis kali ini,” tutur Ahmad.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement