REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu kembali menelan korban jiwa. Kali ini, seorang warga tewas tertemper KA di perlintasan tanpa palang pintu di KM 184 + 600 jalur hilir petak Jalan Kertasemaya–Jatibarang, Blok Sondol RT 001 RW 001, Desa Kliwed, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.
Korban bernama Sopiyah (57 tahun), warga Blok Rengas Payung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu. Kapolsek Sukagumiwang, Kompol Amizar, menjelaskan, kejadian itu bermula saat korban melintasi perlintasan KA tanpa palang pintu di Blok Sondol, Desa Kliwed, Rabu (24/8). Dengan mengendarai sepeda ontel, dia bermaksud untuk menyusul dan membantu suaminya membuat batu bata.
"Ketika akan melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu tersebut, korban berjalan kaki sambil menuntun sepeda ontelnya," kata Amizar, Kamis (25/8).
Sebenarnya, korban sudah berhasil melintasi perlintasan KA untuk jalur arah Jakarta – Cirebon. Namun, ketika korban akan melintasi jalur lintasan arah Cirebon–Jakarta, tiba-tiba datang KA Argo Lawu relasi Solo–Gambir.
Korban pun tidak sempat menghindar hingga akhirnya langsung tertemper oleh KA yang melaju dengan kecepatan tinggi tersebut. Korban bersama sepeda ontelnya terpental ke atas kemudian terseret oleh KA sejauh kurang lebih 300 meter. Korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.
Amizar menjelaskan, berdasarkan keterangan dari keluarganya, korban dalam keadaan sehat dan belum pernah menderita penyakit berat. Namun, pendengaran korban kurang normal atau agak tuli sehingga diduga korban tidak mendengar suara klakson ataupun kereta api yang akan lewat.
"Keluarga korban menyatakan telah menyadari dengan ikhlas bahwa peristiwa tersebut merupakan takdir dan musibah yang tidak dapat dihindari," tutur Amizar.
Jenazah korban dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Desa Kertasemaya, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.