REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan, penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM kepada masyarakat akan mulai dilakukan per 1 September. BLT ini akan disalurkan kepada 20,65 juta kelompok atau keluarga penerima manfaat.
“Ya, saya kalau siapkan sekarang sudah siap sebetulnya. Tapi nanti per 1 September sekalian bansos yang normal, yang rutin,” ujar Mensos Risma di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (29/8).
Total BLT yang akan disalurkan tersebut yakni sebesar Rp 12,4 triliun. Nanti masyarakat penerima akan mendapatkan BLT senilai Rp 150 ribu selama empat kali. Namun menurut Risma, penyaluran BLT akan diberikan dalam dua tahapan.
“Jadi ini data terakhir data per September, nanti per September saya tetapkan kita akan berikan bantuan. Tadi kan 4 kali Rp 150 ribu, ya. Tapi akan kami bagi 2 kali penyerahannya,” kata dia.
BLT ini merupakan bantuan tambahan untuk masyarakat sebagai bantalan sosial atas kenaikan berbagai harga. Menurut Risma, Presiden mengarahkan agar BLT yang diberikan kepada masyarakat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Ia juga memastikan, BLT tambahan ini hanya akan diberikan kepada masyarakat miskin.
Risma menjelaskan, penyaluran BLT ke masyarakat penerima akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat penyaluran hingga berbagai daerah pelosok.
“Memang ini untuk mempercepat karena kalau satu-satu, mungkin iya bisa cepat tapi butuh waktu, padahal masyarakat butuh uang untuk kalau ada kenaikan-kenaikan, nah seperti itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan tiga jenis bantalan sosial guna merespon berbagai kenaikan harga akibat pengaruh global. Total bantalan sosial tambahan yang sebesar Rp 24,17 triliun ini diberikan sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM.
Menkeu menjelaskan, bantuan sosial ini disalurkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Diharapkan, bantuan sosial yang diberikan dapat mengurangi tekanan masyarakat dan mengurangi kemiskinan.
“Bapak Presiden meminta kami berdua menyampaikan bahwa seluruh bantuan-bantuan itu sudah dan akan dieksekusi minggu ini,” kata Menkeu.