REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gelombang massa aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dari berbagai unsur dan elemen akan berlangsung di Kota Bogor. Tercatat, jadwal aksi unjuk rasa digelar sampai dengan Jumat (9/9).
"Unjuk rasa kita mencatat sampai hari Jumat ada terus setiap hari dari berbagai unsur elemen," kata Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan, Rabu (7/9).
Dia menyebutkan, tuntutan yang dibawa oleh gelombang massa aksi semua sama. Yakni terkait penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Pada intinya sama isunya yaitu komplain atau protes ada kenaikan harga BBM bersubsidi. Kita siap mengamankan, siap menjaga mereka," ujarnya.
Untuk pengamanan, lanjut Ferdy, akan diterjunkan hampir 600 personel gabungan dari TNI-Polri dan lainnya. Seluruh aksi unjuk rasa nantinya akan dipusatkan di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
"Personel akan kita sesuaikan dengan ekskalasi massa yang turun. Titiknya kita arahkan ke sana (Jalan Jenderal Sudriman) dilokalisasi supaya tidak terlalu menggangu kelancaran lalu lintas," ujarnya.
Di samping itu, menurut Ferdy lokasi tersebut juga dinilai lebih mudah bagi petugas untuk melakukan rekayasa lalu lintas. Sehingga, aktivitas masyarakat tidak terlalu terganggu.
"Jadi bisa berjalan semuanya, mereka aksi masyarakat juga tetap beraktivikas. Rekayasanya sama, makanya kita lokalisir di sana," ucapnya.
Dari data Polresta Bogor Kota, titik ruas jalan yang akan dialihkan selama unjuk rasa berlangsung ialah Simpang Sawojajar, Simpang Pengadilan dan PLN, Simpang Denpom, Simpang Air Mancur, dan Simpang Warung Jambu.