Kamis 08 Sep 2022 15:47 WIB

Pemandu Wisata di Pangandaran Dilaporkan Tenggelam

Hingga hari ketiga pencarian, korban masih dinyatakan hilang.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap seorang pemandu wisata yang dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Pasir Sereh, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Kamis (8/9/2022).
Foto: Dok. Kantor SAR Bandung.
Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap seorang pemandu wisata yang dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Pasir Sereh, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Kamis (8/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Seorang pemandu wisata Green Canyon, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, dilaporkan tenggelam pada Selasa (6/9/2022). Hingga hari ketiga pencarian, korban masih dinyatakan hilang.

Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril, mengatakan, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban. Namun, hingga kini keberadaan korban masih belum diketahui.

"Pencarian terhadap korban dilakukan dengan membagi tim menjadi dua SRU (search and rescue unit)," kata dia, Kamis (8/9/2022).

 

photo
Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap seorang pemandu wisata yang dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Pasir Sereh, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Kamis (8/9/2022). Dok. Kantor SAR Bandung. - (Kantor SAR Bandung.)

 

Jumaril menjelaskan, SRU 1 melakukan Pencarian dari LKP (last known position) menuju wisata palatar sejauh 2,5 kilometer dengan metode susur sungai menggunakan perahu karet. Sementara SRU 2 melakukan pencarian dari wisata palatar menuju wisata Green Canyon sejauh 2,5 kilometer dengan metode susur sungai, pencarian menggunakan aqua eye dan UWSD (under water search device).

Dia mengatakan, hingga Kamis sekitar pukul 12.00 WIB, hasil pencarian korban masih nihil. Namun, tim SAR gabungan telah menemukan barang milik korban berupa busa life jacket dan sandal sebelah kanan.

"Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban," kata dia.

Sebelumnya, Kantor SAR Bandung menerima laporan terkait adanya orang tenggelam pada Rabu (7/9/2022). Kantor SAR Bandung kemudian memberangkatkan satu tim tambahan dengan jumlah tujuh personel untuk menambah kekuatan personel di lapangan.

Korban diketahui bernama Abdul Rohman alias Eeng, dilaporkan hilang pada Selasa (6/9/2022) sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu, korban beserta rombongan mahasiswa berangkat untuk melakukan body rafting di sebuah sungai yang berada di Blok Pasir Sereh, Desa Sukajaya, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.

Namun, pada sekitar pukul 16.00 WIB, mahasiswa melaporkan ke masyarakat bahwa pemandu mereka hilang di sungai. Pada hari yang sama, Kantor SAR Bandung langsung memberangkatkan tim rescue dari Unit Siaga SAR Pangandaran untuk melaksanakan pencarian.

Adapun unsur SAR yang terlibat antara lain Kantor SAR Bandung, Unit Siaga SAR Pangandaran, Polsek Cimerak, Satpolairud Polres Pangandaran, BPBD Pangandaran, Tagana Pangandaran, dan berbagai pihak lainnya. Operasi SAR dilakukan dengan menggunakan satu set perahu karet, satu set aqua eye dan under water survive device, satu set alat komunikasi, satu set pal medis, dan APD Personal.

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies/ASITA) Kabupaten Pangandaran ikut menyoroti kecelakaan yang terjadi di objek wisata baru Pasir Sereh itu. Apalagi, kecelakaan di objek wisata sudah terjadi dua kali selama dua bulan terakhir.

"Dalam dua bulan ini ada kecelakaan di objek wisata yang menyebabkan satu orang wisatawan meninggal dan satu pemandu hilang," kata Ketua DPC ASITA Kabupaten Pangandaran, Adrian Saputro.

Peristiwa pertama terjadi di objek wisata Citumang pada bulan lalu. Seorang wisatawan dilaporkan meninggal dunia usai melompat dari atas tebing ke sungai.

Menurut Adrian, pentingnya membuat sistem pengawasan aktivitas pariwisata di Kabupaten Pangandaran agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali. "Kami dari ASITA melihat ada sebuah kelalaian dan kesalahan yang menyebabkan kecelakaan tersebut," ujar dia.

Karena itu, ASITA meminta dinas terkait untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia di sektor pariwisata. Peningkatan itu bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan kepada para pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan objek wisata.

"Pariwisata di Pangandaran itu memiliki daya tarik, maka jangan sampai daya tarik ini berkurang akibat hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement