Jumat 16 Sep 2022 00:15 WIB

Redam Kemarahan Prajurit, KSAD Dudung: Saya Minta Henkitan, Cukup...

Dudung menyebut pernyataan Effendi Simbolon tak mewakili DPR dan PDIP.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdulrachman.
Foto: Pendam Siliwangi
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdulrachman.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, mengaku sudah mendengar adanya konferensi pers anggota DPR RI dari PDIP, Effendi Simbolon yang meminta maaf setelah menyebut TNI sebagai gerombolan.

Dudung meyakini, pernyataan Effendi yang menyebut TNI sebagai gerombolan itu tidak mewakili DPR dan juga PDIP.

"Saya dengar hari ini pak Effendi Simbolon pers konfrens dan meminta maaf. Artinya menurut saya memang beliau punya hak konstitusional sebagai anggota dewan, tapi kami TNI, khususnya TNI Angkatan Darat punya kehormatan dan harga diri," kata Dudung, saat berkunjung ke Pekanbaru kemarin, Rabu (15/9).

Dudung menyebut kehormatan dan harga diri TNI tidak boleh terganggu oleh siapapun. Karena TNI disibukkan dengan kegiatan operasi di daerah dan membantu rakyat.

Dudung menambahkan, selama ini, hubungan TNI dengan DPR RI dan juga PDIP baik-baik saja. Sehingga, dia menyimpulkan, pernyataan Effendi Simbolon hanyalah pernyataan mewakili diri pribadi.

Meski begitu, Dudung mengingatkan, Effendi supaya tidak berbicara di luar fakta. Karena, menurut dia, ada banyak personel TNI yang merasa terlukai akibat pernyataan Effendi tersebut.

"Kalau tidak tahu, tidak paham tentang fakta dan bukti sebenarnya jangan asal bicara, jangan asal bicara. Karena itu menyakitkan oleh seluruh prajurit. Saya tekankan kepada seluruh prajurit, saya lihat di media sosial banyak yang menyampaikan kemarahannya. Saya minta hentikan, cukup, beliau pun hari ini sudah minta maaf," ucap Dudung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement