REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen) RI Jeddah Eko Hartono mengatakan, Arab Saudi di lapangan tidak lagi memeriksa jamaah terkait vaksin meningitis.
"Sesuai info terakhir dari Kementerian Haji dan Umrah bahwa jamaah disarankan dapat vaksin meningitis. Tapi memang Saudi di lapangan tidak lagi memeriksa apakah jamaah dapat vaksin tersebut (meningitis)," kata Eko pada Rabu (21/9).
Kendati demikian, Eko mengatakan, jamaah tetap disarankan mendapatkan vaksin meningitis. Sementara vaksin meningitis di Tanah Air disebut tengah mengalami kelangkaan.
"Ya sebenarnya diaturan mereka masih tertulis syarat meningitis untuk umrah. Tapi di pantauan kami hal itu tidak diperiksa oleh petugas Saudi," kata Eko.
Sementara itu, Kemenkes disebut telah merespons antara lain dengan upaya merealokasi distribusi ketersediaan vaksin meningitis sesuai dengan sebaran populasi jamaah umroh per provinsi, dan percepatan pengadaan vaksin baru yang akan tersedia dalam waktu dekat.
Di samping itu, dalam Focus Group Discussion (FGD) Kementerian Agama (Kemenag) bersama Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) belum lama ini dihasilkan beberapa hal terkait mitigasi risiko permasalahan umroh. Termasuk merealokasi ketersediaan vaksin meningitis saat ini dengan mendistribusikan vaksin sesuai dengan sebaran jamaah umroh pada masing-masing provinsi.
Lalu, melakukan percepatan penyediaan vaksin meningitis sebanyak 220 ribu vaksin yang rencananya tersedia pada Oktober 2022, bekerja sama dengan produsen untuk memproduksi secara mandiri vaksin meningitis di dalam negeri.