REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masjid-masjid di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat didorong untuk menjadi salah satu tempat pusat kajian bisnis digital. Sehingga, diharapkan akan lahir wirausahawan baru yang memanfaatkan teknologi informasi atau wirausaha digital.
Pengusaha muda Dewa Eka Prayoga mengatakan, pihaknya mendorong agar masjid menjadi salah satu tempat untuk membahas kajian-kajian bisnis sehingga akan muncul wirausaha baru. Salah satu yang dilaksanakan kegiatan kajian bisnis di masjid dengan nama Kabita (Kajian Masjid Al-Ibtida) di Jatihandap.
"Harapannya tadi masjid jadi pusat perubahan tidak hanya untuk shalat saja, tapi bisa menjadi tempat untuk belajar bisnis, untuk bertemu dengan teman-teman yang satu misi, bisa nantinya saja kolaborasi bareng-bareng," ujarnya, Sabtu (24/9/2022).
Selama ini, dia mengungkapkan, pembahasan kajian bisnis banyak dibicarakan di ruang-ruang kelas atau workshop. Saat ini, Dewa menginginkan agar kegiatan tersebut dibawa ke masjid-masjid.
Dia yang memiliki lembaga Dewa Foundation mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan gratis bahkan para jemaah yang datang akan mendapatkan sembako. Dewa mengaku, untuk satu kelas pelatihan bisnis, ia membanderol kegiatan harga paling murah sekitar Rp 8 juta sedangkan untuk saat ini gratis.
Pria asal Sukabumi ini mengatakan, mereka yang datang ke masjid antusias dan mencapai ratusan orang. Materi yang akan dibahas diantaranya yaitu tentang marketing, selling, dan lainnya.
"(Materi) umum, semuanya marketingn selling, kita juga biasanya tanya jawab apapun, silakan tanyakan apa masalahnya termasuk digital marketing secara bertahap," katanya.
Dewa yang aktif di dunia digital ini mengaku, akan terus berkolaborasi dengan masjid-masjid yang ada di Kota Bandung dan lainnya untuk menyelenggarakan kajian bisnis. Selain itu ke depan pemateri-pemateri yang mumpuni di bidang bisnis dapat turut dihadirkan.
"Harapannya nanti bisa kolaborasi lagi dengan yang lainnya," katanya.