REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gebyar dan Lomba Inovasi Menu Berbasis Pangan Lokal tingkat Provinsi di Kiara Artha Park, Ahad (2/10). Di acara yang digelar oleh PDI Perjuangan Jawa Barat ini, akan dihadirkan Lomba Masak berbahan pangan Non Beras (sumber karbohidrat dan protein/lauk pauk) dan Makanan untuk Bayi di bawah Dua tahun (Baduta) untuk Generasi Emas Indonesia.
Selain itu, akan menghadirkan juga 6 ribu porsi makanan tradisional khas Jawa Barat dan dapat dinikmati warga secara gratis. Lomba Inovasi Menu Berbasis Pangan Lokal tingkat Provinsi ini merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan serupa yang digelar di tingkat kota/kabupaten di Jabar.
"Kami berharap kreasi kuliner dari hasil lomba ini dapat dimanfaatkan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi dan kedaulatan pangan Indonesia," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono kepada awak media, Jumat (30/9).
Menurut Ono, sebelumnya PDI Perjuangan melaksanakan kegiatan Ekpedisi Trisakti yang bertujuan untuk menemukan dan mengenali potensi sumber daya alam di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Jawa Barat dalam rangka pelestarian dan pengembangan sumber penghidupan manusia secara berkelanjutan.
"Lomba ini merupakan langkah konkrit hasil eksplorasi tanaman pangan lokal Jawa Barat yang akan memperkaya khasanah kuliner berbasis kearifan lokal," katanya.
Terlebih, kata dia, PDI Perjuangan juga memiliki kebijakan diversifikasi pangan berbasis pangan lokal, untuk mengurangi ketergantungan pada beras dan gandum melalui gerakan budi daya sagu, jagung, pisang, sorghum, porang, talas,sukun, ketela, ubi jalar dan berbagai ragam pangan yang ada di wilayah Jawa Barat.
"Kegiatan ini adalah instruksi dari Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri," katanya.
Selain itu, kata dia, lomba ini juga merupakan pengarahan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital M Prananda Prabowo, serta Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Keanggotaan dan Organisasi, Sukur H Nababan.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Ketut Sustiawan berharap agar para peserta mampu memanfaatkan berbagai tanaman lokal Jawa Barat untuk diolah menjadi makanan alternatif pengganti beras.
Selain itu, Ketut berharap dari lomba ini juga tercipta menu-menu masakan yang mudah didapat dan bergizi tinggi serta memiliki nilai ekonomi sehingga berdampak pada kedaulatan.
"Misalnya daun kelor yang belum lumrah dikonsumsi masyarakat Jabar. Padahal daun kelor memiliki banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita," katanya.
Sementara menurut Ketua Panitia Lomba Inovasi Menu Berbasis Pangan Lokal, Hj Ijah Hartini, sebanyak 81 peserta dari 27 kota kabupaten di Jawa Barat akan berkompetisi dalam kegiatan tersebut.
"Para peserta ini merupakan 3 terbaik dari masing-masing kota kabupaten di Jawa Barat. Hasil resep-resep pada lomba ini akan dituangkan ke dalam kumpulan resep masakan asli daerah Jawa Barat, dengan modifikasi serta kreasi baru, mampu memiliki nilai cita rasa, estetika, dan kandungan gizi yang tinggi," paparnya.
Ijah mengatakan, pihaknya juga menggandeng UMKM untuk mengisi 23 stan kuliner yang menyiapkan berbagai jajanan khas Jawa Barat seperti Soto Bogor, Soto Bandung, Empal Gentong, Sate Maranggi, Karedok, Tutut, Rujak Coel, Rujak Beubeuk, Batagor dan kolak campur.
Selain stan kuliner, terdapat juga stan Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung yang bakal membagikan bibit tanaman gratis dan menampilkan urban farming juga produk-produk dari kelompok Buruan Sae yang ada di Kota Bandung serta stan BKKBN yang mengampanyekan ketahanan keluarga serta pencegahan stunting.
Selain itu, yang menarik terdapat juga foodtruck yang menyajikan aneka olahan ubi ungu dan foodtruck khusus minuman kopi, ribuan air mineral Ron 88 dan dimeriahkan aneka hiburan serta bertabur ratusan hadiah doorprice.
Tak lupa, ada satu stan khusus yang wajib dikunjungi warga Bandung yang ingin terjun ke dunia politik melalui program KTAnisasi PDI Perjuangan.
"Kami siapkan 6 ribu porsi dan seluruh masyarakat dapat menikmati seluruh pilihan sajian tanpa dipungut biaya apapun alias gratis," kata dia.
"Masyarakat umum juga kita undang untuk makan bersama makanan hasil olahan lomba. Dan bagi yang ingin terjun ke dunia politik wajib kunjungi stan khusus PDI Perjuangan," paparnya.