Selasa 04 Oct 2022 15:06 WIB

Atap Sekolah Ambruk, Empat Siswa di Garut Terluka

Diduga, atap ruang kelas yang ambruk itu adalah akibat kondisi lapuk.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meninjau secara langsung kondisi salah satu kelas di SDN 1 Bunisari yang mengalami atap ambruk, Selasa (4/10/2022).
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meninjau secara langsung kondisi salah satu kelas di SDN 1 Bunisari yang mengalami atap ambruk, Selasa (4/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Atap ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, dilaporkan ambruk pada Selasa (4/10/2022). Akibat kejadian itu, terdapat empat siswa yang mengalami luka-luka.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, membenarkan, adanya kejadian itu. Empat orang siswa yang mengalami luka-luka sempat dibawa ke puskesmas setempat untuk menjalani perawatan. Saat ini, kondisi empat siswa itu sudah membaik.

 

photo
Atap ruang kelas SDN 1 Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, ambruk pada Selasa (4/10/2022). Akibat kejadian itu, empat orang siswa mengalami luka-luka. - (dok. istimewa)

 

"Siswa tertimpa bangunan ada empat orang. Tadi saya sudah ke puskesmas sudah ditangani dengan baik dan bisa pulang ke rumah. Mereka mengalami luka dan rawat jalan," kata dia, Selasa.

Dia juga meminta maaf kepada siswa dan orang tua akibat kejadian itu. Dia berjanji, pihaknya akan memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada siswa yang terluka hingga sembuh.

Helmi yang langsung melakukan peninjauan ke SDN Bunisari, mengakui, kondisi struktur bangunan sekolah itu sudah lapuk. Diduga, atap ruang kelas yang ambruk itu adalah akibat kondisi lapuk. Pasalnya, sekolah itu sudah lama dibangun dan belum ada perbaikan.

Dia menjelaskan, ketika kejadian, sekitar satu per empat dari atapnya ruang kelas itu ambruk ke bawah. Alhasil, material atap meninpa siswa yang sedang berada di dalam kelas.

"Itu karena sudah lapuk. Memang sekolah ini didirikan pada 1983. Dilihat dari struktur dan atapnya sudah pada lapuk," kata dia.

Ihwal kegiatan belajar mengajar di sekolah itu, Helmi mengatakan, masih akan dilakukan di ruang kelas yang baik secara bergiliran. Sebab, dari tujuh ruang kelas di SDN 1 Bunisari, hanya terdapat empat kelas yang kondisinya masih relatif baik.

"Di Bunisari 1 ini dari jumlah kelas mencukupi. Namun yang bagus hanya empat kelas. Tiga kelas yang lain tidaklah boleh digunakan, karena saya lihat struktur atap sudah lapuk. Sekolah di sini akan bergilir sampai kami bagungkan kelas yang baru," kata dia.

Helmi juga telah meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk segera melakukan tindakan agar peristiwa serupa tak lagi terjadi di sekolah lain. Menurut dia, Dinas Pendidikan harus segera melakukan inspeksi.

"Cukup ini kejadian terakhir. Harus ada inspeksi di semua sekolah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement