Senin 10 Oct 2022 14:15 WIB

Gangguan Distribusi Sembako Akibat Cuaca Ekstrem, Diantisipasi

Hingga saat ini, pengarus cuaca ekstrem tidak berpengaruh pada harga.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, Elly Wasliah memberikan keterangan pers terkait ketersediaan bahan pokok.
Foto: istimewa
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, Elly Wasliah memberikan keterangan pers terkait ketersediaan bahan pokok.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berupaya melakukan antisipasi terhadap gangguan distribusi sembako akibat cuaca ekstrem. Saat ini, harga sembako di pasar tradisional relatif masih stabil dan belum terjadi kelangkaan bahan pokok.

"Kalau cuaca (ekstrem berpengaruh) cabai dan sayuran dan bawang, sampai hari ini pantauan di pasar tidak ada kenaikan (harga), tidak tersendat lancar," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah, Senin (10/10/2022).

Dia mengungkapkan, saat ini, harga komoditas yang tengah mengalami kenaikan yaitu kacang kedelai. Pedagang mengatakan, biaya pengangkutan barang membutuhkan dana yang lebih tinggi akibat harga BBM yang meningkat serta rupiah yang melemah.

"Para pedagang tahu tempe ada dua opsi membuat ukuran lebih kecil dan harga tetap dan harga mahal ukuran biasa," katanya.

Elly menambahkan, saat ini, pihaknya melihat daya beli masyarakat untuk membeli BBM relatif menurun. "Satu pekan bisa satu kali tapi kalau sekarang satu minggu bisa dua kali karena pertalite harga jadi Rp 10 ribu kalau beli Rp 30 ribu jadi 3 liter jadi lima liter bisa dicicil 2 kali jadi menunjukkan warga beli tidak sekaligus," katanya.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mengungkapkan, omzet dari kegiatan pasar murah yang digelar selama 10 hari di 30 kecamatan diperkirakan tembus mencapai Rp 1 miliar. Hingga hari ke sembilan, omzet telah mencapai Rp 913.715.900.

"Kalau ditambah hari ini saya yakin tembus di atas Rp 1 miliar karena nambah tiga kecamatan Cicendo, Sukasari dan Mandalajati," ujar Kadisdagin Kota Bandung Elly Wasliah, Senin (10/10/2022).

Elly mengatakan, kegiatan pasar murah dilaksanakan sebagai antisipasi dampak kenaikan BBM dan mencegah praktik inflasi. Harga yang dijual di pasar murah relatif lebih murah dibandingkan yang dijual di pasaran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement