Selasa 11 Oct 2022 07:01 WIB

Pemkot Bogor Kolaborasi Unpar Riset Pluralisme Kampung Labirin

Masyarakat yang tinggal tak jauh dari Istana Bogor ini beragam dan rukun. 

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor berkolaborasi dengan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) akan melakukan riset pluralisme di Kampung Labirin, Kebon Jukut, Kelurahan Babakanpasar, Kecamatan Bogor Timur yang terjaga cukup lama untuk dikembangkan di daerah lain.

Wali Kota Bogor Bima Arya menyambut kedatangan Rektor Unpar Mangadar Situmorang di Kampung Labirin, Kota Bogor, Senin (10/10/2022), untuk memperkenalkan keberagaman masyarakat di daerah itu sebagai lokasi riset bersama akademisi dan mahasiswa.

 

photo
Kampung Labirin di Kota Bogor, Jawa Barat - (Shabrina Zakaria)

 

"Kampung ini tidak jauh dari lokasi Pak Presiden di Istana Bogor. Masyarakat di sini beragam dan rukun. Kenapa disebut labirin, karena kondisinya begini, banyak jalan kecil, saya sendiri enggak hafal kalau keluar sendiri dari sini," ungkap dia.

Bima mengajak, Rektor Unpar Mangadar Situmorang berkeliling kampung untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Dia membawa rombongan Unpar ke Wihara Maha Brahma yang sering kali dijadikan tempat merangkul kebersamaan masyarakat pada hari-hari besar keagamaan.

Dia mengatakan, Kawasan Suryakencana terkenal menjadi lokasi kuliner bermacam kultur, seperti masakan Tionghoa dan Sunda. Sebagai tempat tinggal, katanya, warga di kawasan ini, termasuk Kampung Labirin, saling menghormati keberagaman.

Penelitian bersama antara tim Pemerintah Kota Bogor dengan Universitas Katolik Parahyangan salah satunya bertujuan mengetahui nilai-nilai apa yang membuat warga dapat rukun berdampingan.

Dari hasil penelitian itu, tim akan memetakan potensi-potensi yang bisa dikembangkan di Kampung Labirin ini. "Kita mengawali satu proses kolaborasi antara pemkot dengan Universitas Parahyangan, Pak Rektor hadir langsung. Kita berkolaborasi untuk bisa melakukan riset terkait dengan keberagaman yang ada di kawasan ini, di Kampung Labirin, Kebon Jukut, Kelurahan Babakan Pasar ini," katanya.

Rektor Unpar Mangadar Situmoran menyatakan, dari pengamatan sepintas, masyarakat di Kampung Labirin rukun dalam keberagaman, sehingga dalam penelitian bisa menggali mengapa itu semua bisa terjadi.

"Itu bisa kita replikasi, duplikasi, bisa kita lebih kembangkan lagi untuk masyarakat di tempat lain. Jadi Kampung Labirin ini kami melihat menjadi sebuah model ya, untuk hidup toleransi, kebinekaan. Ini bisa untuk diterapkan di tempat lain," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement