Rabu 12 Oct 2022 07:42 WIB

Hujan Deras Angin Kencang, Kota Bogor Dilanda 21 Bencana

Seorang pengendara motor terseret banjir lintasan dan hilang masuk gorong-gorong.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, ditemui usai meninjau beberapa lokasi bencana alam.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, ditemui usai meninjau beberapa lokasi bencana alam.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kota Bogor dilanda hujan deras dan angin kencang pada Selasa (11/10/2022) sore. Akibatnya, 21 titik di Kota Bogor mengalami bencana alam seperti banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, menyebutkan, 21 bencana alam tersebut berupa tujuh pohon tumbang, delapan titik tanah longsor, tiga titik banjir lintasan, dan tiga atap rumah terbawa angin. Salah satu di antaranya seorang pengendara motor terseret arus banjir lintasan dan hilang masuk ke dalam gorong-gorong.

“Total bencana ada 21. Longsor, banjir, pohon tumbang, ditambah angin puting beliung,” kata Teo, Rabu (12/10) dini hari.

Teo menyebutkan, dari 21 titik tersebut kejadian paling parah yakni di Gang Kepatihan, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Dimana terjadi longsor yang menyebabkan tiga orang tertimbun, satu orang di antaranya meninggal dunia.

Selain itu, lanjut dia, banjir lintasan di Jalan Dadali, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor menyebabkan satu orang terseret arus dan hilang masuk ke dalam gorong-gorong. Diketahui, gorong-gorong tersebut bermuara ke Sungai Ciliwung.

“(Korban) belum ditemukan. Pencarian dilanjutkan pagi. Mulai dari titik dia masuk (gorong-gorong), sampai ke Ciliwungnya,” ucapnya.

Lebih lanjut, Teo mengatakan, di tengah musim hujan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengombau masyarakat lebih waspada ketika hujan turun. Juga mengimbau agar masyarakat melakukan kerja bakti di lingkungan masing-masing agar tidak terjadi banjir.

“Kalau terkait longsor masyarakat bisa mengantisipasi dengan sementara di posisi longsor agar dievakuasi dulu. Jangan diisi dulu rumah-rumah rawan longsor,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement