REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan ajengan anom atau ajengan muda se-Jawa Barat antusias menyambut kedatangan ulama muda kharismatik asal Jawa Timur KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar atau Gus Kautsar dalam acara Halaqoh Siyasah dan Harokah Santri.
Gus Kautsar datang ke lokasi Halaqoh Siyasah dan Harokah Santri di Kantor DPW PKB Jawa Barat di Jalan KH Ahmad Dahlan Kota Bandung pada Selasa (11/10/2022) malam.
Turut mendampingi Koordinator Nasional Gerakan Nahdliyin Bersatu (GNB) KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam yang merupakan cucu KH Bisri Syansuri, salah satu Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dari Pesantren Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
Kedatangan dua ulama muda kharismatik ini disambut langsung oleh Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda, Sekretaris DPW PKB Jawa Barat Acep Jamaludin, dan Sektetaris PWNU Jawa Barat KH Dawam Muhamad.
Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda menyampaikan, rasa bangga atas kehadiran Gus Kautsar dan Gus Salam dalam agenda ini. "Alhamdulillah wasilah Gus Salam dan Gus Kautsar bisa mengumpulkan kiai anom se-Jawa Barat," ujar Syaiful Huda.
Huda mengatakan, ada tiga kredo yang sampai saat ini digaungkan oleh PKB Jawa Barat. Pertama menggerakan tradisi, kedua menjaga kehormatan, dan ketiga merebut kemenangan.
"Tradisi aswaja annahdiyah adalah tradisi Islam yang luhur, karenanya dengan menggerakan tradisi aswaja Annahdiyah insyaaloh pertarungan politik yang akan kita hadapi akan menang. Menggerakan tradisi adalah nafas perjuangan kita di PKB Jawa Barat," papar Syaiful Huda.
Huda mengatakan, perjuangan PKB sejatinya adalah menjaga kehormatan para kyai para ulama.
"Mudah-mudahan kita senatiasa ikhlas dan terus berjuang supaya bisa menjaga tradisi warisan Gus Dur di abad 21 yakni PKB," katanya.
"Insya Allah lewat kemenangan di tahun 2024, PKB Jawa Barat bisa menjaga kehormatan dari warisan kyai," imbuhnya.
Kredo ketiga, kata dia, merebut kemenangan. Gerakan dakwah dan gerakan politik adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
"Merebut kemenangan lewat politik adalah jalan terbaik untuk menjaga kehormantan aswaja annahdiyah. Karena itu langkah kita menyatukan gerakan Islam dan gerakan politik yang dilakukan PKB adalah jalan terbaik," paparnya.
Sementara menurut, Gus Salam, dirinya bangga dan bahagia bisa hadir dalam Halaqoh Siyasah dan Harokah Santri ini, yang mana bisa bertemu langsung bersama pejuang-pejuang NU di Jawa Barat yang tantangannya berat dari Jawa Timur.
Selanjutnya, kata Gus Salam, dari sejumlah undangan yang dia hadiri di kantor PKB baik di level DPC, DPW, maupun DPP selalu merasa nyaman.
"Dimanapun kami merasakan di Kantor PKB merasa di rumah sendiri, tidak sungkan. Itu membuktikan PKB berhasil menjadikan tempat nyaman bagi pejuang Nahdlatul Ulama," katanya.
Gus Kautsar mengingatkan, pentinya persatuan dan kekompakan warga nahdliyin sebagaimana yang telah dinasihatkan Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari dalam Kitab Qonun Asasi.
"Mbah Hasyim dengan segala keagungannya, dengan segala kebesarannya telaten bener, untuk memastikan semua kerabat, semua kenalan, semua santrinya untuk bersatu padu memenangkan Indonesia, dan berhasil," kata Gus Kautsar.
"Kalau panjenang bersatu sudahlah, kita pingin santri menjadi pemimpin bangsa, kita ingin santri mewarnai bangsa, tidak akan pernah menjadi mustahil, dan tidak akan menjadi hal yang sulit," imbuhnya.
Terakhir Gus Kautsar berpesan agar santri ikut berperan dalam mewarnai bangsa, baik di jalur pendidikan, ekonomi bahkan politik sesuai kapasitas dan fungsinya masing-masing.
Termasuk juga menyinggung nama Gus Muhaimin yang saat ini akan berkontetasi dalam politik nasional sebaga representasi dari kalangan santri di tahun 2024 mendatang.