Jumat 14 Oct 2022 00:32 WIB

Beda Hasto Tanggapi Prabowo dan Anies Sebagai Capres

Pernyataan Hasto justru menimbulkan kesan dirinya tak suka dengan Nasdem dan Anies.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama para narasumber memberikan keterangan pada media.
Foto: Republika/Prayogi
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama para narasumber memberikan keterangan pada media.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menanggapi pendapat yang menyebutnya berbeda dalam menanggapi deklarasi Anies Baswedan dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres). Dia mengkritik Anies, karena Gubernur DKI Jakarta itu disebut sebagai antitesis dari Presiden Joko Widodo.

"Karena (Anies) antitesa, bayangkan ketika itu disampaikan sebagai suatu antitesa kepada Pak Jokowi. Pak Jokowi sedang menjabat, yang juga sedang didukung oleh partai politik termasuk Nasdem," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis (13/10).

Antitesis dari Anies yang diusung oleh Partai Nasdem disebutnya akan menimbulkan kerumitan dalam pemerintahan. Padahal, banyak pembahasan mengenai kebijakan yang bisa saja didengar oleh antitesis tersebut yang berseberangan dengan Jokowi.

"Kalau itu bocor ke antitesanya gimana? Jadi aspek etika menimbulkan persoalan tata pemerintahan yang serius," ujar Hasto.

Berbeda dengan Anies, Prabowo dan Partai Gerindra tak sama sekali menyebut mereka sebagai antitesis dari Jokowi. Apalagi, keduanya juga merupakan bagian dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Pak Prabowo tidak pernah berbicara antitesa, Gerindra tidak pernah berbicara antitesa. Jadi, kami fair apa yang disampaikan bisa dipertanggungjawabkan secara politik, dan akademis. Karena risetnya ada," ujar Hasto.

Politikus Partai Nasdem, Bestari Barus menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang kerap mengomentari calon presiden (capres) Anies Baswedan. Pernyataannya, justru menimbulkan kesan bahwa dirinya tak suka dengan Partai Nasdem dan Anies.

Dia menilai, Hasto harus berhenti mengeluarkan pernyataan-pernyataan minor. Apalagi ada pernyataan soal banjir di Jakarta yang terjadi pasca-pendeklarasian Anies sebagai capres dari partainya.

"Kalau kepingin tahu soal penanganan banjir Jakarta datanglah ke Pemprov DKI. Bisa bertambah wawasannya nanti setelah mendapat penjelasan yang komprehensif," ujar Bestari lewat keterangannya, Rabu (12/10).

Pernyataan-pernyataan Hasto belakangan ini seperti menutupi lambannya PDIP dalam mengusung capres. Ia mengatakan, kalau memang khawatir terhadap permasalahan bangsa, segera saja deklarasikan capres yang dinilai mampu mengatasi persoalan tersebut. "Jangan malah mencampuri capres dan urusan partai lain," tegas Bestari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement