Selasa 18 Oct 2022 12:00 WIB

Anies Ungkap 3 Kriteria Cawapresnya

NasDem memberikan otoritas kepada Anies Baswedan untuk pilih cawapresnya.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Calon presiden (capres) dari Partai Nasdem, Anies Baswedan mengungkapkan tiga kriteria cawapresnya di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (17/10).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Calon presiden (capres) dari Partai Nasdem, Anies Baswedan mengungkapkan tiga kriteria cawapresnya di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (bacapres) dari Partai NasDem, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, dirinya tak terburu-buru dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres). Namun, dia mengungkapkan, tiga kriteria pasangannya untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Saya lihat tiga kriterianya. Satu, memberikan kontribusi dalam proses pemenangan," ujar Anies di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (17/10).

Kedua adalah membantu memperkuat dan menghadirkan stabilitas dalam koalisi. Terakhir adalah bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif ketika nanti terpilih sebagai presiden periode 2024-2029.

"Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor dan nama belum ada," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Namun, dia menyampaikan, sekali lagi bahwa dirinya tak terburu-buru untuk menentukan cawapresnya. "Proses pembentukan koalisi masih berjalan. Jadi, saya rasa akan lebih bijak apabila proses penentuan pasangan itu dilakukan dengan seksama," ujar Anies.

Otoritas Anies untuk memilih cawapres merupakan bentuk kesempatan yang diberikan Partai Nasdem kepada Gubernur DKI Jakarta itu. Menurutnya, itu merupakan salah satu bentuk politik yang akan dikerjakan untuk  menghadirkan kabinet pemerintahan yang solid.

"Soal cawapres, kalau Nasdem ya udah kasih otoritas sama Bung Anies. Bagaimana kita tiba-tiba pilih cawapres yang tidak cocok sama dia, itu namanya cari penyakit," ujar Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Meski sudah diusung oleh Partai Nasdem, Surya menjelaskan bahwa pihaknya juga menyerahkan keputusan untuk menjadi kader partai atau tidak kepada Anies. Ia mengatakan, kepentingan bangsa lebih prioritas ketimbang kepentingan partai.

"Terserah Bung Anies saja, masa kita bilang jangan masuk Nasdem atau kita bilang sebaliknya harus masuk Nasdem. Dua-dua tidak ada, itu yang menentukan Bung Anies saja," ujar Surya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement