REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Jalur kereta api di wilayah Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, sempat terendam banjir pada Jumat (21/10/2022) sore. Akibatnya, perjalanan sejumlah kereta api sempat terhenti.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 17.50 WIB. Genangan air menutupi permukaan perlintasan sebidang Jpl No. 213 lantaran hujan deras yang terjadi di wilayah itu sejak Jumat siang.
"Kebetulan kemarin dari siang dj wilayah itu hujan deras. Sore hari, sekitar pukul 17.50 WIB, air itu masuk dari jalan provinsi ke stasiun (Leles)," kata dia saat dihubungi Republika, Sabtu (22/10/2022).
Dia mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, ketinggian air sempat 40 sentimeter (cm) di atas rel. Sementara semua lokomotif yang dimiliki PT KAI hanya bisa melalui air dengan ketinggian maksimal 7 cm.
Karena itu, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, PT KAI sempat memberhentikan perjalanan kereta api untuk sementara waktu. Sejumlah KA yang terdampak banjir tersebut antara lain KA 285E Pasundan dari Surabaya Gubeng ke Kiaracondong (harus berhenti di Stasiun Karangsari), KA 120D Malabar Bandung ke Malang (berhenti di Stasiun Nagreg), KA 80C Turangga Bandung-Surabaya Gubeng (berhenti di Kiaracondong), dan KA 180 D Lodaya Bandung-Solobalapan (masih di Bandung).
"Kami atas nama PT KAI Daop 2 Bandung, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat gangguan alam tersebut," kata Kuswardoyo.
Menurut dia, perjalanan kereta api dapat kembali dilakukan setelah banjir di wilayah itu surut. Perjalanan kereta api disebut kembali berjalan normal pada Jumat sekitar pukul 20.22 WIB.
Kuswardoyo mengatakan, banjir di Stasiun Leles itu bukan merupakan kejadian yang kali pertama terjadi. Pasalnya, posisi Stasiun Leles itu lebih rendah dari jalan.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa kembali terjadi, PT KAI telah menyiagakan petugas yang menjaga daerah rawan bencana. Selain itu, PT KAI juga menambah personel petugas pemeriksa jalur.
"Di musim hujan ini, kami tambah petugas di pos itu. Ketika ada kejadian, sudah ada regu yang siap untuk melakukan pengecekan dan penanganan," kata dia.