Sabtu 22 Oct 2022 13:25 WIB

Puluhan Ribu Santri di Kota Tasikmalaya Laksanakan Kirab

Kirab santri itu dilaksanakan untuk memperingati Hari Santri Nasional 2022.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Sejumlah santri mengikuti Kirab Hari Santri Nasional 2019 di Lapang Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (22/10/2019).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Sejumlah santri mengikuti Kirab Hari Santri Nasional 2019 di Lapang Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (22/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan ribu santri dari berbagai pesantren di Kota Tasikmalaya melaksanakan kirab pada Sabtu (22/10/2022). Kirab santri itu dilaksanakan untuk memperingati Hari Santri Nasional 2022.

Berdasarkan pantauan Republika, kegiatan kirab santri itu dimulai dengan apel bersama di Lapangan Dadaha Kota Tasikmalaya. Apel tersebut langsung dipimpin oleh Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf. Usai apel selesai, para santri kemudian melakukan pawai dari Lapangan Dadaha ke Masjid Agung Kota Tasikmalaya.

 

photo
Puluhan ribu santri di Kota Tasikmalaya melakukan kirab dalam rangka Hari Santri Nasional di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Sabtu (22/10/2022). - (Republika/Bayu Adji P)

 

Dalam pawai itu, para santri menampilkan berbagai atraksinya. Ada yang melakukan pawai dengan bermain drum band, bedug, dan lain sebagainya.

Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengatakan, peringatan Hari Santri Nasional kali ini terasa luar biasa. Terdapat puluhan ribu santri yang ikut dalam kegiatan yang dimulai dari apel bersama dan pawai di Lapangan Dadaha Kota Tasikmalaya.

"Ini luar biasa. Peringatan Hari Santri Nasional ini betul-betul sangat meriah dengan diikuti hampir seluruh pesantren di Kota Tasikmalaya," kata dia, Sabtu.

Dia berharap, dalam momentum Hari Santri Nasional 2022, para santri makin berdaya. Selain itu, para santri diharapkan dapat saling berkolaborasi satu sama lain.

"Mudah-mudahan kolaborasi ini dapat berjalan dengan baik. Santri dan semua pondok pesantren bisa berkolaborasi dengan pemerintah Kota Tasikmalaya," kata dia.

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, KH Aminudin Bustomi, Hari Santri Nasional merupakan momentum untuk para santri resfresing. Karena itu, masing-masing pesantren menampilkan berbagai keseruannya dalam pawai hari santri kali ini.

"Di tengah kegiatan mereka sehari-hari, hari santri ini merupakan refresing bagi para santri," kata dia.

Salah santu santri yang mengikuti kirab, Dinda (17 tahun), mengaku, sangat senang dengan peringatan Hari Santri Nasional. Dia berharap, dalam momentum ini nama para santri dan pesantren dapat lebih baik lagi ke depannya.

"Apalagi belakang terdapat kasus-kasus di pesantren. Mudah-mudahan itu tidak ada lagi," kata dia.

Dukungan pemerintah

Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengatakan, para santri memiliki peran yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, terutama dalam perjuangan melawan penjajahan. Karena itu, kemajuan para santri tetap harus didukung melalui kebijakan pemerintah.

Menurut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan terus mendukung untuk kemajuan para santri dan pesantren. Apalagi, saat ini Kota Tasikmalaya telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Pesantren. Selain itu, aturan itu juga telah diturunkan dalam Peraturan Wali Kota (Perwalkot) Tasikmalaya.

"Tinggal nanti dibentuk tim teknis tentang Perda Pesantren yang akan bekerja sesuai ketentuannya," kata dia.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tasikmalaya, Aslim, mengatakan, terdapat banyak pesantren di daerahnya. Dengan adanya Perda Pesantren, dukungan kepada pesantren dan santri di Kota Tasikmalaya akan lebih masif.

"Kalau kita hitung, ada ratusan ribu santri di Kota Tasikmalaya. Itu merupakan potensi yang sangat besar dan harus dikembangkan," kata dia.

Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Agus Wahyudin, mengatakan, poin penting dalam Perda Pesantren adalah pemberdayaan, rekognisi, dan afitmasi. Menurut dia, yang paling penting itu adalah pemberdayaan pesantren, yaitu pemberdayaan ekonomi dan kelembagaan.

"Kuncinya, eksistensi pesantren itu tidak ketinggalan zaman. Di situ pemerintah harus membantu dalam kelembagaannya," kata dia.

Agus menambahkan, dalam momentum Hari Santri Nasional kali ini, para santri dan pesantren juga harus lebih mampu bersaing dalam berbagai hal. Dengan begitu, santri lulusan pesantren dapat memiliki peran langsung dalam pembangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement