Kamis 03 Nov 2022 15:45 WIB

8.000 Siswa Pecahkan Rekor Main Angklung dan Penca Serentak

Diharapkan, siswa-siswa mencintai budaya kaulinan Sunda dan Jawa Barat.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah siswa memainkan alat musik tradisional angklung pada Festival Bandung Ulin di GOR Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (3/11/2022). Festival Bandung Ulin yang diikuti oleh 8.000 siswa tingkat SD dan SMP di Kota Bandung tersebut bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan filosofi permainan tradisional sunda sekaligus pemecahan rekor permainan anak (kaulinan budak) dengan peserta terbanyak. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah siswa memainkan alat musik tradisional angklung pada Festival Bandung Ulin di GOR Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (3/11/2022). Festival Bandung Ulin yang diikuti oleh 8.000 siswa tingkat SD dan SMP di Kota Bandung tersebut bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan filosofi permainan tradisional sunda sekaligus pemecahan rekor permainan anak (kaulinan budak) dengan peserta terbanyak. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 8.000 orang siswa SD dan SMP di Kota Bandung memecahkan rekor bermain angklung dan seni bela diri penca secara serentak di lapangan Sport Jabar, Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (3/11/2022). Mereka pun turut memainkan kaulinan (permainan) tradisional Jawa Barat seperti egrang, lompat tali karet dan perepet jengkol.

Sebanyak 3.000 orang hadir langsung di arena Sport Jabar Arcamanik didampingi orang tua dan guru sedangkan sisanya hadir secara online. Penghargaaan pemecahan rekor langsung diserahkan oleh tim original rekor Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan pihaknya menggelar Festival Bandung Ulin sebagai upaya melaksanakan pendidikan karakter. Diharapkan, siswa-siswa mencintai budaya kaulinan Sunda dan Jawa Barat.

"Hari ini menampilkan seluruh satuan pendidikan di sekolah dasar tampil bersama-sama menampilkan apa yang jadi kearifan lokal Jabar dengan berbagai permainan alat Sunda," ujarnya ditemui di sela-sela acara Festival Bandung Ulin, Kamis (3/11/2022).

Dia mengungkapkan, pesan yang diharapkan diterima siswa dengan mengikuti permainan tradisional yaitu semua dapat berkolaborasi, saling bekerja sama, menghormati dan kreativitas. Mereka pun diharapkan dapat mencintai budaya bangsa.

Hikmat mengatakan, siswa-siswa yang hadir mencapai 8.000 orang terdiri dari 3.000 orang hadir di Sport Jabar dan sisanya secara online. Selain itu para orang tua dan guru hadir mengikuti kegiatan.

"Gebyar ini motivasi kita semua untuk melestarikan budaya kita termasuk pecahkan rekor penca dan angklung," katanya.

Hikmat menambahkan, seni angklung dan bela diri penca saat ini sudah masuk sebagai kegiatan ekstrakurikuler sekolah di Bandung. "Sebetulnya penyelenggaraan intra ekstra kurikuler disatukan menjadi merdeka belajar," katanya.

Dia mengatakan, kegiatan permainan tradisional diharapkan dapat terus dilakukan oleh siswa. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap gadget.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement