Senin 07 Nov 2022 09:40 WIB

Antisipasi Lonjakan Covid 19, Wagub Jabar Pastikan Kesiapan Rumah Sakit

Pihak rumah sakit mulai membenahi dengan menyiapkan oksigen, tabung, dan nakes.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Tenaga kesehatan membawa tempat tidur pasien yang telah didisinfeksi di depan Instalasi Gawat Darurat RSUD Cibabat, Jalan Jend H Amir Machmud, Kota Cimahi.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Tenaga kesehatan membawa tempat tidur pasien yang telah didisinfeksi di depan Instalasi Gawat Darurat RSUD Cibabat, Jalan Jend H Amir Machmud, Kota Cimahi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam beberapa hari terakhir ini, kasus Covid-19 kembali naik hingga 700 kasus perhari. Pemprov Jabar pun memastikan kesiapan rumah sakit yang ada di wilayahnya untuk mengantisipasi lonjakan. 

Apalagi, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dengan hadirnya sub varian baru. "Kami mengecek kesiapan RS yang ada di Bandung Raya khsususnya Cimahi dalam menghadapi dan mengantisipasi adanya lonjakan Covid-19 karena Covid ini tidak bisa diprediksi. Ya sedia payung sebelum hujan, bukan kami menantang varian baru, ini kesiapan manusia untuk ikhtiar kenapa tidak kita lakukan," ujar Uu usai mengunjungi RSUD Cibabat, Kota Cimahi, Ahad petang (6/11).

Uu mengatakan, datang ke rumah sakit (RS) Cibabat, untuk memastikan RS tersebut siap memenuhi kelemahan melonjaknya kasus pada pertengahan 2021 lalu, ketika terjadi kelangkaan oksigen. Saat ini, pihak rumah sakit pun mulai membenahi dengan menyiapkan oksigen, tabung dan nakes.

"Bahkan kalau ada lonjakan, bakal ada rekayasa birokrasi, ada perubahan penerimaan pasien agar cepat ditangani," katanya.

Uu berharap, kesiapan tersebut tak hanya di RSUD Cibabat saja melainkan di RS pemerintah maupun swasta di seluruh Jabar. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepala daerah bupati dan walikota untuk berkordinasi dengan satgas yang ada di daerah termasuk kecamatan, kelurahan dan desa. 

"Ini membangunkan kembali yang sudah ditugaskan, yang kemairn ditugaskan jangan diganti, jangan tugaskan orang yang baru," katanya.

Uu mengimbau, agar masyarakat tetap prokes untuk sendiri dan orang lain, di sekitar keluarga dan tetangga. "Protokol kesehatan harus diaktifkan kembali, tidak ada kelonggaran," katanya.

Berdasarkan pantauan dari Pikobar, lonjakan sejak awal November 2022. Terlihat pada 31 Oktober 2022, jumlah kasus baru mencapai 362, kemudian pada 1 November 744 kasus baru, menurun pada 2 November 2022 ada 700 kasus baru, kemudian pada 3 November ada 694 kasus baru, pada 4 November  ada 718 kasus baru, dan pada 5 November ada 612 kasus baru.

Adapun total kasus di Jabar saat ini 1.192.694 kasus hingga 5 November 2022, yang saat ini dalam perawatan sebanyak 6.850 pasien. Sementara 1.169.845 warga sembuh dari Covid-19.

Jumlah kasus yang meninggal 15.999 atau 1,34 persen. Angka tersebut tidak berubah sejak 3 November 2022. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement