Kamis 10 Nov 2022 07:47 WIB

Pertengahan 2023 KCJB Beroperasi, Ini Rencana Harga Tiketnya

Terdapat beberapa pertimbangan mengenai harga tiket KCJB. 

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) dan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan saat meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) dan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan saat meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) rencananya akan beroperasi pada pertengahan 2023. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan, sudah ada pembahasan mengenai penetapan harga tiket KCJB. 

“Harga tiket Jakarta-Bandung dengan menggunakan studi kelayakan, jarak terjauhnya Rp 350 ribu,” kata Direktur Utana KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (9/11/2022). 

Hanya saja, KCIC juga membahas proyeksi harga tiket tersebut dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dwiyana menuturkan, terdapat beberapa pertimbangan mengenai harga tiket KCJB. 

“Berdasarkan konsultasi dengan Kemenhub, meminta agar harga tertinggi Rp 250 ribu selama tiga tahun di masa awal. Lalu nanti baru ada eskalasi harga,” ucap Dwiyana. 

Meskipun begitu, Dwiyana mengharapkan penetapan harga tiket KCJB tidak terlalu kaku. Dia mengharapkan dapat diterapkan diferensi tarif seperti penjualan tiket pesawat atau kereta api jarak jauh KAI. 

Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan hingga pekan kedua Oktober 2022, progres fisik pembangunan KCJB sudah mencapai 97,51 persen. Sementara itu progres penyerapan investasi sudah mencapai 90,60 persen. Rencananya, KCJB dapat diuji coba pada Juni 2023

“Untuk progres pembangunan stasiun dan depo. Untuk Stasiun Halim 69,44 persen, Karawang 65,99 persen, Padalarang masih 9,75 persen, Tegalluar 81,77 persen, depo Tegalluar 52,65 persen,” ucap Didiek.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement