Jumat 11 Nov 2022 11:45 WIB

Pemkot Bandung Terima Tambahan 2.000 Vial Vaksin Pfizer 

Kasus harian Covid-19 mengalami peningkatan pada Kamis (10/11/2022) capai 147 kasus.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron.
Foto: Istimewa
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung kembali menerima tambahan 2.000 vial vaksin jenis Pfizer atau setara 24 ribu dosis pada tanggal 4 November kemarin.  Mereka sebelumnya telah menerima 1.000 vial vaksin Pfizer pada bulan Oktober dan telah didistribusikan ke puskesmas dan di acara gebyar vaksin.

"Yang kemarin 1.000 vial sudah semakin menipis dan sudah dibagi ke 80 puskesmas dan ada kegiatan gebyar vaksin. Pada 4 November sudah dapat lagi 2.000 vial," ujar Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron, Jumat (11/11/2022).

Dia menuturkan, pihaknya tengah memetakan penyaluran 2.000 vial ke puskesmas di Kota Bandung. Selain itu, vaksinasi akan kembali didorong dilaksanakan di mal.

Asep mengatakan, pihaknya kemarin telah melakukan rapat terbatas penanganan Covid-19 terkait antisipasi kenaikan kasus di Kota Bandung. Dengan kondisi tersebut, pihaknya berupaya mempercepat kegiatan vaksinasi.

"Antisipasi penanganan peningkatkan Covid-19 di Kota Bandung dalam waktu dekat vaksin yang 2.000 vial akan didistribusikan, jenis Pfizer," katanya.

Pihaknya memperkirakan, penggunaan 2.000 vial dapat dituntaskan dalam waktu satu bulan. Asep pun mengungkapkan, bahwa pihaknya mengajukan permohonan vaksin sebanyak 5.000 ke Kementerian Kesehatan.

Dia mengungkapkan, pihaknya memperkirakan permintaan vaksin diberikan secara bertahap. Sebab, dikhawatirkan angka vaksinasi tidak sesuai harapan dan berujung vaksin kedaluwarsa.

Asep menambahkan, kasus harian Covid-19 mengalami peningkatan pada hari Kamis (10/11/2022) mencapai 147 kasus. Konfirmasi aktif sendiri mencapai 912 kasus.

Sedangkan vaksinasi booster tahap pertama untuk masyarakat umum di angka 50,59 persen. Sedangkan booster tahap kedua untuk tenaga kesehatan mencapai 52,18 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement