REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang berlaku sejak Pandemi Covid-19 dirasa kurang efektif di lingkup pendidikan inklusif. Khususnya perserta didik kategori B (tuna rungu) dan C (tuna grahita), akan sulit menyerap mata pelajaran jika disampaikan secara online.
Kondisi itulah yang memicu guru Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) di lingkungan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Jawa Barat berinovasi. Salah seorang guru SLBN, Flibianto S.Pd, berhasil meluncurkan inovasi digitalnya berupa metode pembelajaran game interaktif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
Inovasi digitalnya dapat diakses dalam portal web dengan alamat http://belajar.slbnsurade.sch.id/. Di dalamnya berisi materi pembelajaran dasar seperti pengenalan diri, pengenalan huruf, pengenalan bilangan, pengenalan hewan, pengenalan tumbuhan dan lain sebagainya.
Mata pelajaran yang ditampilkannya, dibuat layaknya seperti sedang bermain game. Hebatnya lagi, game interaktif ini dapat diakses melalui ponsel.
‘’Semuanya ada 30 game, termasuk ada juga video. Jjadi, meskipun tidak online, tapi pembelajaran masih dapat dilaksanakan oleh siswa, sehingga dapat menghemat kuota mereka juga,’’ ujar Flibianto.
Berbagai pembelajaran ada di dalam portal web tersebut. Dari mulai menyatukan huruf menjadi satu kata, pelajaran matematika dasar seperti hitungan, pengenalan diri seperti anggota tubuh, hingga belajar membaca dengan tampilan layaknya bermain game.
Kebanyakan materinya masih seputar pengenalan diri sendiri dan denah rumah. ‘’Mana ruang dapur, mereka menunjuk ruang dapur, makanan, terus mengenal hewan, anggota tubuh, bilangan, membaca, menyatukan huruf,’’ tambahnya.
Tatkala siswanya menjawab dengan benar, maka ada reward berupa tepuk tangan. Kalau salah, maka soal akan diulang. Selama enam bulan Flibianto menghabiskan waktunya untuk merancang inovasinya itu.
Karya Flibianto, kini dapat diakses oleh siswa bahkan masyarakat luas. Pihaknya mengaku senang, karena inovasinya itu banyak dimanfaatkan pula oleh sekolah ataupun guru di luar negeri.
Karena dinilai bermanfaat, maka banyak pihak menanyakan kepada Flibianto terkait cara pembuatan portal web game interaktif. ‘’Banyak yang pakai, karena kalau online di luar negeri juga bisa. Bahkan ada yang Whatsapp dari Brunei,’’ tuturnya.
Saat di-hosting, tampak viewer web-nya banyak yang berasal dari Malaysia, Singapura dan China. Berkat inovasinya itu, Flibianto mendulang penghargaan sebagai Peserta Terbaik Kategori Guru SLB Dedikatif dan Inovatif dari Kemendikbud saat 2020.
‘’Waktu itu, inovasi digital saya dilakukan 2020, saat awal Covid-19 meningkat. Saya jadi juara inovasi guru berdedikasi,’’ katanya. Adapun awal mula lahirnya inovasi itu, ketika kondisi Pandemi yang terus merebak ke berbagai daerah.
Melihat kondisi itu, dirinya mencari cara agar pembelajaran kepada para siswa SLB yang efektif, serta dengan mudah dapat dipahami oleh peserta didiknya.
Flibianto yang saat ini mengajar di SLBN Kabupaten Bekasi berharap, semua sekolah bisa membuat metode pembelajaran digital yang asik dan diminati siswanya. Dengan begitu, ABK tetap dapat mengenyam ilmu pendidikan di saat Pandemi.
Bagi Flibianto, pembuatan program itu tidak terlalu sulit. ‘’Yang mahal itu ide. Semuanya saling kolaborasi, kalau kurang sempurna bisa disempurnakan oleh guru lain,’’ pungkasnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah III Jabar Asep Sudarsono berharap, dengan hadirnya guru-guru inovatif dapat memberikan motivasi berharga bagi pendidik di Tanah Air. Kata dia, seorang pendidik yang memiliki jiwa korsa yang baik, maka dapat menghasilkan karya bermanfaat bagi yang lain.
‘’Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang memiliki manfaat bagi orang lain,” ujar Asep. ADV