Sabtu 26 Nov 2022 15:50 WIB

Jokowi: Pilih Pemimpin yang Mengerti Perasaan Rakyat, Bukan Cuma Duduk di Istana

Jokowi juga berharap pemimpin ke depan menyadari keberagaman bangsa Indonesia.

Presiden Joko Widodo menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Gerakan Nusantara Bersatu dari berbagai elemen relawan Jokowi itu untuk menyelaraskan persepsi barisan satu komando di bawah arahan Presiden Joko Widodo. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Gerakan Nusantara Bersatu dari berbagai elemen relawan Jokowi itu untuk menyelaraskan persepsi barisan satu komando di bawah arahan Presiden Joko Widodo. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat agar tidak salah dalam memilih pemimpin di Pemilu 2024 nanti. Karena itu, ia meminta agar masyarakat harus berhati-hati menentukan sosok yang tepat.

Menurut dia, pemimpin yang dipilih harus memahami dan mengerti perasaan yang dirasakan oleh masyarakat dan apa yang dibutuhkan oleh rakyat. Hal ini disampaikannya dalam pidato saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Sabtu (26/11).

Baca Juga

“Hati-hati, hati-hati, saya titip hati-hati, memilih pemimpin hati-hati, pilih pemimpin yang ngerti, yang ngerti apa yang dirasakan oleh rakyat, pilih nanti di 2024 pilih yang pemimpin yang ngerti tentang apa yang dirasakan oleh rakyat, setuju?,” kata Jokowi.

Ia pun mengingatkan agar jangan sampai pemimpin yang dipilih berikutnya hanya senang duduk di dalam Istana. Jokowi mengatakan, seorang pemimpin di negara besar seperti Indonesia haruslah senang untuk turun ke lapangan untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

“Jangan sampai saya ulang, jangan sampai kita memilih pemimpin yang senang duduk di istana yang AC-nya sangat dingin. Ini negara besar, ini negara besar jangan hanya duduk manis di Istana Presiden, carilah saya ingatkan carilah pemimpin yang senang dan turun ke bawah! Yang mau merasakan keringatnya rakyat!,” tegas Jokowi.

Jokowi mengatakan, keberlanjutan pembangunan pemerintah pun perlu untuk terus dijaga bersama-sama. Keberlanjutan pembangunan ini, kata dia, bukan hanya untuk pemilu 2024, namun untuk mencapai Indonesia Emas di 2045.

Karena itu, ia mengingatkan agar pembangunan yang dilakukan tak hanya untuk kepentingan politik yang hanya sesaat.

“Oleh karena itu, jangan hanya karena kepentingan sesaat, kepentingan jangka pendek, kepentingan-kepentingan politik, kemudian lupa menjaga keberlanjutan pembangunan yang telah kita mulai, kemudian menjaga juga, jangan lupa menjaga agar yang sudah di jalur yang tepat ini yang sudah on the right track ini terus bisa dilanjutkan,” jelas dia.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan, seorang pemimpin juga harus menyadari mengenai keberagaman Indonesia. Sebagai negara yang besar dengan 714 suku yang berbeda-beda, seorang pemimpin harus bisa mengelola keberagaman ini.

“Indonesia adalah bangsa besar, buat saya, buat saya ini prinsip yang paling penting mengelola negara seperti Indonesia. Pemimpinnya seperti apa? Pemimpin Indonesia memimpin Indonesia harus menyadari harus menyadari mengenai keberagaman Indonesia,” ujar Jokowi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement