Senin 28 Nov 2022 13:14 WIB

Klinik Berjalan PMI Respons Keluhan Sakit Pengungsi Gempa Cianjur

Tim klinik berjalan PMI terus menjangkau sejumlah titik hunian darurat.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) saat meninjau lokasi gempa Cianjur di pengungsian di RT 02/011 Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Foto: Tim Media JK
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) saat meninjau lokasi gempa Cianjur di pengungsian di RT 02/011 Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Para penyintas gempa di Kabupaten Cianjur mulai mengeluhkan sejumlah penyakit pada hari kedelapan pascabencana, Senin (28/11/2022). Hal ini pun direspon Tim klinik berjalan Palang Merah Indonesia (PMI) yang menjangkau sejumlah titik hunian darurat.

Koordinator Layanan Kesehatan PMI untuk Tanggap Darurat Bencana (TDB) Gempa Cianjur Susilawati menerangkan, permasalahan kesehatan pascabencana yang sudah terdata di antaranya gatal-gatal, gangguan pernapasan atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk-pilek, hingga diare. "Tim klinik berjalan PMI yang diawaki dokter serta perawat ini telah dibekali sejumlah data dan obat-obatan untuk merespon keluhan sakit warga," ujar dia kepada wartawan.

Susi menambahkan, lansia, balita hingga anak adalah kelompok yang rentan terserang penyakit tersebut. Untuk itu, layanan kesehatan akan difokuskan kepada kelompok rentan ini.

“Yang khusus klinik berjalan 3, itu didukung 27 ambulans. Tim masih terus berupaya menjangkau daerah yang belum tersentuh layanan kesehatan," ucapnya.

Menurut Susi, tim kesehatan sudah dikerahkan ke posko-posko PMI Kecamatan Cugenang dan Warung Kondang. Hingga Ahad (27/11/2022), layanan kesehatan PMI telah menjangkau 1.919 jiwa.

Susi menambahkan, jangkauan layanan kesehatan ini menghadapi tantangan kepadatan lalu lintas kendaraan menuju lokasi. Oleh karena itu, ia berharap kepadatan lalu lintas ini bisa terurai agar pelayanan bisa lebih optimal. 

“Saya mengimbau, masyarakat yang ingin memberikan bantuan salurkan saja ke posko pemerintah atau otoritas lainnya, supaya tidak menghambat pelayanan darurat,” kata Susi.

Ketua PMI Kabupaten Cianjur Ahmad Fikri menambahkan, untuk mencegah permasalahan kesehatan, PMI juga memobilisasi tim sanitasi dan kebersihan. Selain mendistribusikan air bersih ke hunian darurat, tim ini juga membantu warga menyediakan fasilitas kebersihan yang layak.

“Permasalahan kesehatan pascabencana ini perlu direspons dengan multilayanan. Jadi selain layanan kesehatan, PMI juga fokus di pencegahan dan pemasangan 30 tandon air di shelter-shelter masih berjalan serta bila dibutuhkan akan disalurkan," kata Fikri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement